IYL-Cakka Bujuk Demokrat Berkoalisi Ni’matullah Bilang Begini 

Foto: Abdul Latif/Sulselekspres.com

MAKASSAR – Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) berupaya membujuk DPD Partai Demokrat untuk membangun koalisi di Pilgub Sulsel 2018 mendatang.

Namun Ketua Demokrat Sulsel Ni’matullah mengatakan pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur Sulsel itu bukan hanya sekedar mendaftar ataupun mengembalikan formilur. Melainkan kedatangan mereka mengajak Partai Demokrat untuk berkoalisi.

“Mekanisme di partai kami sudah berakhir makanya yang temui IYL-Cakka hanya pengurus DPD bukan Desk Pilkada. Kedatangan mereka untuk mengajak Demokrat berkoalisi,” ujar mantan aktivis HMI itu, saat usai menerima brekas dari paket IYL-Cakka, di Hotel Sahid Jaya Makassar, Jum, at (28/9).

BACA: Bangun Koalisi Dengan Demokrat, IYL Tawarkan Cakka Jadi Kader

Ulla-sapaan Ni’matullah menambahkan, ajakan tersebut didasari karena  salah satu partai pengusung IYL-Cakka itu yakni PAN tengah goyah. Sehingga jika Demokrat diajak bergabung maka PAN akan dilepas.

“Kalau Demokrat Clear maka saya bisa tarik kembali PAN,”ujar Ulla menirukan perkataan IYL.

Untuk diketahui, perolehan kursi Demokrat di DPRD Sulawesi Selatan sebanyak 11 kursi. Sedangkan PPP tujuh kursi. Jika berkolisi maka sudah memenuhi syarat untuk maju. Sedangkan bila bersama PAN dan PPP belum cukup untuk maju. Pasalnya PAN hanya meraih sembilan kursi. Butuh satu kursi lagi.

BACA: Ara Kembali Pimpin Demokrat Makassar

“Demokrat memang tengah memperpanjang masa pendaftaran hingga 31 September. Tapi khusus di Sulsel sudah selesai,”ucap Ulla.

Berkas IYL-Cakka, lanjut Ulla akan diserahkan ke DPP pada tanggal 8 Oktober bersama  nama calon yang telah mengikuti mekanisme di partainya. Mekanisme yang dimaksud melakukan pendaftaran, mengembalikan formulir, dan mengikuti kegiatan simposium.

“Jadi saya akan terangkan ke DPP bahwa nama-nama ini yang mengikuti mekanisme dan nama ini yang mengajak koalisi. Terserah DPP saja yang memutuskan,” katanya.

Adapun nasib Nurdin Halid-Aziz Qahar Mudzakkar, Ulla mengaku masih mempertimbangkan. Apakah berkasnya diserahkan ke DPP atau tidak. Karena mereka tidak mengikuti simposium.

“Nanti kita lihat. Tapi kalau informasi yang kami dapat mereka tidak hadir karena ada kegiatan partainya dan itu kami maklumi karena NH merupakan Plt Ketua Umum Partai Golkar saat ini,” jelasnya.