MAKASSAR – PSM mengajukan protes resmi terkait kinerja wasit Bonyadifard Mooud. Wasit asal Iran ini dinilai banyak mengeluarkan keputusan kontroversial saat PSM dijamu Persija Jakarta pada pekan ke-20 Liga 1 yang berakhir imbang 2-2 di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (15/8/2017) lalu.
“Baru saja kami ke kantor PSSI untuk meyerahkan surat protes dan bukti rekaman Persija dan PSM,” ujar Andi Widya Syadzwina, media officer PSM pada Rabu (16/8/2017) kemarin.
CEO PSM Munafri Arifuddin dan Wakil ketua panpel PSM, Yahya Sirajuddin serta Wina, sapaan akrab sang media officer datang ke kantor PSSI.
Manajemen PSM diterima langsung oleh Joko Driyono, wakil ketua umum PSSI. “Beliau merespon protes kami dengan berjanji akan menindaklanjutinya,” jelas Wina.
Adapun protes PSM terkait kepemimpinan wasit Bonyadifard Mooud adalah ketika Persija mendapat hadiah penalti, kartu kuning buat Wiljam Pluim dan terakhir gol PSM yang dianulir.
“Kami melakukan protes ini semata agar pertandingan di Liga 1 selanjutnya berjalan adil dan berkualitas,” tegas Wina.
Wina menambahkan, selain mengajukan protes, manajemen PSM memanfaatkan pertemuan dengan Joko Driyono untuk berdiskusi terkait perkembangan dan pengembangan sepakbola di Makassar.
“Di antaranya terkait dengan rencana sejumlah pemain senior PSM ikuti kursus kepelatihan,” ungkap Wina.
Di PSM saat ini, ada tiga pemain senior mantan skuat timnas yang sudah berkepala tiga. Mereka adalah Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, dan Syamsul Chaeruddin.
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin (kanan) mengajukan protes terkait kepemimpinan wasit asal Iran pada laga melawan Persija.