Kader Dicedarai Kepolisian, HMI Cagora Kecam Kapolda Sulsel

Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya (Cagora) Andi Jimmy Rusman.

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kader dicederai pihak kepolisian saat aksi di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, di Jalan Sultan Alauddin, Selasa (17/10/ 2017) lalu. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora) Andi Jimmy Rusman, mengecam keras kepada Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel atas tindakan represif tersebut.

Atas insiden tersebut, anggota kepolisian, Polsek Rappocini, Tamalate dan Polrestabes Makassar dibawah komando dari Kapolda Sulsel, diminta untuk bertanggung jawab atas tidakan sewenang-wenang itu kepada kader organisasi tertua di Indonesia ini.

Akibat tindakan membabi buta pihak kepolisian tersebut, membuat sejumlah kader organisasi yang didirikan Prof. Lafran Pane, dua tahun setalah kemerdekaan Indonesia ini, mengalami luka-luka serta memar disekujur tubuh sejumlah masa aksi.

Jimmy, sapaan akrabnya Andi Jimmy Rusman mengaku jika pihak Polda tidak memenuhi tuntutan tersebut, maka HMI Cabang Gowa Raya mendesak Kapolda untuk mundur dari jabatannya.

“Ketika polda Sulsel dan polrestabes Makassar, tidak mengindahkan apa yg menajdi permitaan kami.
maka Kapolda, Kapolrestabes dan Kapolsek Tamalate sebaiknya untuk mundur dari jabatannya karena tidak mampu mengawal anggotanya,” kata Andi Jimmy Rusman, Kamis (19/10/2017).

Menurut Jimmy, HMI Cabang Gowa Raya akan kembali turun ke jalan pada Jumat besok dengan jumlah massa yang lebih besar.

“Saya sebagai Ketua Hmi Cabang Gowa Raya, akan menggelar aksi besar – besaran terkait kasus yang sangat serius ini sebagai bentuk kekecewaan kami terhadap aparat kepolisian yang tidak becus mengawal aksi kami sehingga terjadi insiden yang tidak diinginkan,” tandas Jimmy.

Diberitakan sebelumnya, satu anggota Hmi Cabang Gowa Raya mengalami luka – luka akibat terkena peluru gas air mata saat Hmi Cagora menggelar unjuk rasa menuntut pengusutan tuntas kasus e – ktp dan menolak disahkannya Perppu No 2 tahun 2017 tentang Ormas, di jalan Sultan Alauddin, Selasa 17 Oktober lalu.