25 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeNasionalKekerasan Terhadap Jurnalis Karena Rekam Aksi Brutal Aparat

Kekerasan Terhadap Jurnalis Karena Rekam Aksi Brutal Aparat

- Advertisement -
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Catatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia enam dari total 10 kasus adalah kekerasan yang diterima jurnalis saat merekam aksi brutal aparat terhadap pengunjuk rasa. Hal ini memilik pola yang sama terhadap kasus yang dialami jurnalis saat meliput gelombang aksi belakangan ini.

Data AJI selama sepekan terakhir hingga Rabu (25/9) hari ini terdapat 10 jurnalis yang mendapat kekerasan saat peliputan.

“Yang pasti, pola kekerasan yang dialami jurnalis pada beberapa hari terakhir ini sama persis seperti saat aksi 21-22 Mei. Aparat tidak menginginkan jurnalis merekam aksi kebrutalan mereka ke para demonstran,” kata anggota Divisi Advokasi AJI Indonesia Joni Aswira dilansir dari laman CNN Indonesia, Kamis (26/9/2019).

BACA: Besok LBH Pers Laporkan Kekerasan Jurnalis ke Polda

Korban antara lain empat jurnalis Jakarta yang menerima kekerasan saat meliput aksi di Gedung DPR pada Rabu (24/9). Sementara enam orang lainnya dari Makassar dan Jayapura.
Jurnalis dari Jakarta yang mengalami kekerasan berasal dari IDN Times, Katadata, Kompas.com dan Metro TV. Sedangkan tiga jurnalis di Jayapura, kata dia, dihalang-halangi saat hendak melakukan peliputan mengenai aksi eksodus mahasiswa.

BACA: LBH Pers Makassar Desak Polisi Usut Kekerasan Jurnalis

“Di Makassar kami juga mendapat laporan yang sudah diverifikasi AJI Makassar, ada jurnalis Antara yang ditendang dan ditarik polisi, ini juga akibat merekam aksi kekerasan aparat terhadap demonstran,” ujar Joni.

“Kemudian ada juga jurnalis Inikata.com juga mengalami pemukulan bahkan penganiayaan oleh banyak personel, ini juga akibat dia didapati aparat saat merekam aksi brutal. Terakhir jurnalis Makassar Today, juga mendapat kekerasan karena merekam kebrutalan aparat,” tambah dia lagi.

Temuan tersebut, lanjut Joni, jelas membahayakan jurnalis. Pekerja media dibayang-bayangi ancaman ketika ingin meliput dan membuat berita sejernih dan seakurat mungkin untuk menginformasikan ke publik.

BACA JUGA :  Lagi, Ngaku Sebagai Keluarga Mantan Wali Kota, Ibu Ini Pukul Polisi
spot_img

Headline

Populer