25 C
Makassar
Sunday, March 23, 2025
HomeMutiara HikmahKEUTAMAAN SEDEKAH DI BULAN RAMADHAN: MEMBERI DENGAN HATI YANG LAPANG

KEUTAMAAN SEDEKAH DI BULAN RAMADHAN: MEMBERI DENGAN HATI YANG LAPANG

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (14):

Oleh Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

Sedekah adalah amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia tidak hanya menjadi wujud kepedulian sosial, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah. Terlebih di bulan Ramadhan, sedekah memiliki keutamaan yang luar biasa karena bulan ini adalah waktu di mana kasih sayang, keberkahan, dan solidaritas umat semakin ditingkatkan.

Memberi dengan hati yang lapang adalah cerminan dari keimanan yang kuat. Allah swt. berfirman:

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Demikian pula Rasulullah saw. bersabda:
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah bisa dilakukan kapan saja, tetapi di bulan Ramadhan, pahalanya dilipatgandakan. Selain itu, sedekah juga menjadi penyempurna ibadah puasa dan penghapus dosa. Rasulullah saw. bersabda:

“Sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Lebih dari itu, sedekah juga menjadi tameng dari bencana. Rasulullah saw. bersabda:
“Bersegeralah bersedekah, karena musibah tidak bisa mendahului sedekah.” (HR. Baihaqi)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa:
“Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya…” (HR. Bukhari & Muslim)

Hal ini menjadi teladan bagi kita untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum berbagi kepada sesama, baik dengan harta, makanan, maupun senyuman yang tulus.

Bagaimana Cara Bersedekah dengan Hati yang Lapang?

Sedekah harus dilakukan dengan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah. Sedekah yang diterima oleh Allah adalah yang diberikan dengan niat tulus. Bukan karena ingin mendapat pujian (riya’) dari orang lain. Saat seseorang bersedekah dengan niat yang murni, maka ia akan merasakan ketenangan dalam hatinya, karena ia yakin bahwa apa yang diberikan akan kembali dalam bentuk yang lebih baik.

Selain itu, sedekah yang baik adalah sedekah yang tepat sasaran. Hendaknya kita mengutamakan mereka yang benar-benar membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang tengah mengalami kesulitan dalam menjalani ibadah puasa. Dengan demikian, bantuan yang diberikan tidak hanya menjadi bentuk amal, tetapi juga menjadi penyambung kehidupan bagi mereka yang kekurangan.

Waktu juga menjadi salah satu aspek penting dalam bersedekah. Memberikan sedekah di saat yang tepat, misalnya sebelum berbuka puasa, dapat memberikan kebahagiaan bagi mereka yang sedang berpuasa. Begitu pula dengan bersedekah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, di mana pahala amal ibadah semakin berlipat ganda. Dengan memahami momen-momen utama ini, kita dapat memaksimalkan pahala dan manfaat dari sedekah yang diberikan.

Allah swt. berfirman:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)

Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk memperbanyak sedekah. Dengan memberi, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga membersihkan hati, mengundang keberkahan, dan mendekatkan diri kepada Allah. Memberi dengan hati yang lapang adalah investasi kebaikan yang tidak akan pernah merugi.

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang gemar bersedekah, terutama di bulan yang penuh berkah ini. Wallahu a’lam. [*]

spot_img
spot_img

Headline

spot_img