MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jembatan Fly Over Makassar, kerap dijadikan sebagai mimbar orasi bagi para demonstran di setiap momentum peringatan.
Selain dijadikan sebagai titik aksi bagi para demonstran, di kolong jembatan ini pula, menjadi tempat para pedagang asongan mengais rezeki.
Salah satunya, Basse (40) seorang janda tua yang juga turut menjajakan dagangannya. Namun, Basse mengaku lebih senang berdagang saat banyak massa yang sedang aksi.
Basse mengaku, jika ia menjual di bawah fly over dan berpapasan dengan waktu demonstasi, keuntungan yang ia raup bakal meningkat dari penghasilannya dihari biasa.
“Iye, lumayan bertambah, apalagi kalau ke tengah situka menjual (Red.dekat dengan demonstran),”kata Basse, Rabu (2/5/2018).
BACA: Viral, Cerita Lelaki Makassar Telunta-lunta 3 Bulan di Jakarta, Ditolong Seorang Wanita
Dengan gerobak kecil nya, Basse berjualan dari pukul 12.00 Wita dengan menjajahkan kue, berbagai macam kerupuk, dan minuman dingin.
“Jam 2 sudah mulai disini. Tapi sebelum itu menjualka juga di samping Coto Panakukang,” sambungnya.
Di rumah kontrakannya, Basse hidup sendiri, berbekal hasil jualan tiap harinya, ia menyambung hidup dari hari ke hari.
Dari pukul 08.00 Wita, dari rumah kontrakannya, di Jalan Cambayya, Basse mendorong gerobaknya, keluar menuju lokasi tempat yang kerap menjadi wilayah strategis untuk dia berjualan.
Setibanya di lokasi pertama, ia mulai menjual sampai sekira pukul 11.30 Wita dan kembali menyusuri Jalan Pettarani dengan gerobaknya lalu berhenti di bawah Fly Over hingga suntuk sore.
Dari hasil jualannya, Basse lalu menabungnya sedikit demi sedikit, hari ke hari untuk membayar sewa kontrakan rumahnya sebanyak 500 ribu perbulan.
“Saya hari-hari disini, biasa sedikit biasa banyak. Ini ji saja, terus kutabung untuk kasih bayar uang kontrakan,” ujarnya.
Kendati untung yang tak banyak, mantan buruh serabutan Gudang Rumput laut ini mengaku tetap ingin menjual sendiri, sebab menurutnya, tak elok jika berharap dengan saudara-saudaranya.
“Banyakji keluarga di sini, tapi begitumi, ndak bisa diharap semua toh, ndak enak dek,”ringkasnya.
Penulis : Agus Mawan