25 C
Makassar
Wednesday, March 26, 2025
HomeMutiara HikmahLAILATULQADAR, HADIAH TERBESAR BAGI YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH

LAILATULQADAR, HADIAH TERBESAR BAGI YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (23):

Oleh Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

Di sepuluh malam terakhir Ramadhan, ada satu malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bukan hanya ditunggu tetapi sangat diidam-idamkan untuk mendapatkannya. Itulah Lailatulqadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah swt.

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan… (QS. Al-Qadr: 1-3)

Mengapa Lailatulqadr sangat dirindukan oleh umat Islam? Hal itu karena malam itu merupakan malam kemuliaan yang penuh berkah. Pada malam ini, Allah menetapkan takdir tahunan bagi makhluk-Nya (QS. Ad-Dukhan: 3-4).

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”

Demikian mulianya malam itu, maka siapa yang terjaga (beribadah) saat itu dan menghidupkannya dengan iman dan ihtishab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal itu dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw.

“Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Selain ampunan dari Allah, ibadah di malam itu lebih utama daripada ibadah selama 83 tahun 4 bulan. Di malam itu juga turun para malaikat dan Jibril membawa rahmat dan keberkahan (QS. Al-Qadr: 4). Lailatulqadar malam penuh keselamatan hingga fajar (QS. Al-Qadr: 5).

Lailatulqadar merupakan hadiah terindah dari Allah bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Karena itu, sejatinya malam itu tidak boleh disia-siakan.

Keutamaan Lailatulqadar dikemukakan beberapa ulama, diantaranya; Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan Imam Nawawi. Semuanya berpandangan bahwa Lailatulqadar adalah malam yang penuh berkah dan kemuliaan yang harus didapatkan. Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘AzhimIbnu Katsir menjelaskan bahwa Lailatulqadar lebih baik dari seribu bulan, berarti ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah selama 83 tahun 4 bulanIa juga menegaskan bahwa Lailatulqadar adalah malam yang penuh keberkahan di mana takdir tahunan ditetapkan.

Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, menyebut bahwa Lailatulqadar disebut “Qadar” karena pada malam itu ketentuan Allah ditetapkan untuk satu tahun ke depanIa juga menekankan bahwa turunnya malaikat adalah tanda keberkahan besar, sebagaimana mereka turun membawa rahmat dan ketenangan bagi orang-orang yang beribadah.

Pandangan yang sama dikemukakan oleh Imam An-Nawawi. Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menegaskan bahwa Lailatulqadar adalah hadiah istimewa bagi umat Nabi Muhammad saw yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya. Ia juga menyebutkan bahwa malam ini adalah malam pengampunan dosa bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya.

Lalu, bagaimana tanda-tanda Lailatulqadar?

Menurut riwayat yang shahih, Udara dan suasana malam itu terasa tenang dan damai. Sinar matahari pagi harinya tidak menyengat (HR. Muslim), serta malam yang tidak panas dan tidak dingin, serta penuh ketenangan (HR. Ahmad). Hati terasa lebih tenang dan khusyuk dalam ibadah.

Upaya sungguh-sungguh yang dapat dilakukan untuk mendapatkan Lailatulqadar, yaitu, I’tikaf di masjid, sebagaimana Rasulullah saw menggiatkannya pada 10 malam terakhir. Shalat malam dan tahajud dengan penuh keikhlasan, membaca Al-Quran dan berdzikir sebanyak mungkin, serta memperbanyak doa, khususnya doa:

Allahumma Innaka ‘afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anny. (“Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai ampunan, maka ampunilah aku.”) – (HR. Tirmidzi).

Bersedekah dan berbuat baik sebanyak mungkin, juga merupakan salah satu yang tidak boleh ditinggalkan.

Lailatul Qadar adalah hadiah luar biasa bagi yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Hadiah Terbesar Ini tidak boleh disia-siakan. Apalagi tidak ada jaminan kita bertemu Ramadhan berikutnya. Semoga kita semua termasuk hamba yang mendapatkan kemuliaan LailatulqadarWallahu a’lam.[*]

spot_img
spot_img

Headline

spot_img