32 C
Makassar
Friday, April 19, 2024
HomeDaerahLegislator DKI Jakarta Belajar Penanganan Banjir di Gowa

Legislator DKI Jakarta Belajar Penanganan Banjir di Gowa

- Advertisement -

 

SUNGGUMINASA, SULSELEKSPRES.COM – Sekitar tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta belajar penanganan banjir di Kabupaten Gowa, sebagai agenda kunjungan kerjanya.

Perwakilan Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan bahwa kunjungan kerja yang dilakukan di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini selain bagian dari mempererat silaturahmi. Juga untuk belajar tentang sistem pengendalian banjir yang dilakukan.

“Kami melihat saat 2019 lalu Kabupaten Gowa menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak banjir, dan cukup berhasil memberikan penanganan yang baik. Termasuk pasca bencana banjir,” katanya dalam kunjungannya, di Dam Control Office Bili-Bili, Kecamatan Bontomarannu, Jumat (31/12020).

Penanganan terbaik yang dilakukan yaitu dengan dibangunnya Bendungan Bili-Bili tersebut. Pasalnya pembangunan bendungan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sementara juga dilakukan pihaknya.

“Strateginya sama tidak hanya diselesaikan di hilir tapi hulunya juga dirapikan sehingga banjir dari hulu ke hilir dapat terselesaikan. Kami riset salah satu menurut kami baik dan memberikan kami banyak masukan yaitu penanganan banjir yang dilakukan Pemkab Gowa,” ujarnya.

Sementara dalam kunjungannya itu, diterima langsung Sekretaris Kabupaten Gowa Muchlis didampingi Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Iksan Parwangsa dan Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Marva Ranla.

“Bendungan Bili-Bili ini diresmikan pada tahun 1999 bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang menjadi sumber air baku bagi PDAM Gowa dan Makassar. Ini titik Bendungan Bili-Bili serbaguna sekaligus pengendali banjir untuk wilayah Makasar dan Gowa,” jelas Muchlis.

Ia mengatakan, Kabupaten Gowa memiliki kondisi biologis, geografis, demografis dan sosiografis yang masuk kategori rawan bencana maupun kondisi yang membahayakan manusia. Pada 22 Januari 2019 lalu Kabupaten Gowa menjadi wilayah yang terkena bencana banjir. Banjir ini merendam pemukiman sehingga menimbulkan korban jiwa dan kehilangan harta benda berharga lainnya.

“Bajir tahun lalu diakibatkan luapan Sungai Jeneberang karena hujan deras dari hulu sehingga mengakibatkan pintu air Bendungan Bili-Bili di status waspada sehingga harus dibuka,” terangnya.

Sementara Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWSPJ Marva Ranla bahwa pihaknya selalu siaga 24 jam dalam mengantisipasi keadaan darurat apabila bencana seperti banjir terjadi akibat curah hujan tinggi, bencana longsor, dan abrasi pantai akibat gelombang tinggi.

“Kondisi Bendungan Bili-bili selalu kami update statusnya setiap hari untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan kami telah menyiapkan antisipasi kesiapsiagaan tanggap bencana dengan membentuk tim siaga penanggulangan bencana, hingga membentuk dan menyiapkan posko-posko bencana,” singkatnya.

 

spot_img

Headline

Populer

spot_img