23.1 C
Makassar
Saturday, June 21, 2025
HomeOlahragaLiga 1 dibekukan, akankah kekerasan suporter berakhir?

Liga 1 dibekukan, akankah kekerasan suporter berakhir?

- Advertisement -

JAKARTA, SULSELEKSPRES.COM – Penghentian sementara Liga 1 Indonesia diharapkan dapat mengubah persepakbolaan Indonesia.

Keputusan yang dibuat PSSI menyusul pengeroyokan seorang suporter Persija sampai meninggal dunia ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki fenomena kerusuhan suporter yang sering terjadi, menurut pengamat hukum sepak bola Eko Noer Kristiyanto.

BACA: Wapres JK Setuju Persib Diskors Setahun, PSM Ambil Alih Puncak Klasemen?

“Karena kan dari dulu enggak dapet momentumnya. Sekarang momentumnya dapat kan — videonya viral, masyarakat juga marah,” kata Eko dilansir BBC News Indonesia.

PSSI menyatakan bahwa Liga 1 dihentikan untuk waktu yang belum ditentukan pada Selasa malam (25/09). Penghentian sementara ini dimaksudkan sebagai rasa belasungkawa atas tewasnya Haringga Sirilia sebelum kick-off laga Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada hari Minggu lalu, kata Direktur Media PSSI Gatot Widagdo.

BACA: Bobotoh Berulah, Liga Indonesia Resmi Dihentikan Pemerintah

Gatot mengatakan, selama liga dihentikan sementara, PSSI akan melakukan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait seperti klub, suporter, operator liga, dan pemerintah.

“Kita pun berupaya mengumpulkan fakta-fakta, bukti-bukti, kemudian dianalisis oleh komite disiplin kita. Kemudian nanti akan dilihat dari regulasi yang ada yaitu kode disiplin kita, mana aturan atau regulasi yang dilanggar,” ungkap Gatot kepada BBC News Indonesia.

BACA: Ibunda Haringga Sirla: Nyawa Harus Dibayar Nyawa

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi secara resmi menghentikan Liga Indonesia selama dua pekan terhitung sejak Selasa (25/9/2018).

Namun demikian, Gatot mengisyaratkan bahwa penundaan ini mungkin bisa berakhir lebih cepat.

“Kalau persoalan ini sudah selesai dalam waktu satu pekan, artinya kan kita sudah bisa mulai lagi itu. Makanya, harapan kita proses untuk penyelesaian masalah ini tidak terlalu lama,” kata Gatot.

“Kita dari federasi yakin bahwa komite disiplin akan bersidang dalam waktu dekat, tiga atau lima hari ke depan, sehingga setelah sidang itulah nanti akan ada sebuah keputusan.”

 

spot_img

Headline

spot_img
spot_img