MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kanwil bea cukai Sulbagsel, Padmoyo Tri Murti didampingi Kepala Bidang Kepatuhan Internal Kanwil Sulbagsel, Syamsul Bahri, kunjungi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, di Baruga Lounge Kantor Gubernur, Jumat (15/2/2019).
Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan hasil tembakau yang ada di Sulawesi selatan (Sulsel),Kepada Gubernur Sulsel, Padmoyo mengungkapkan, berbagai peluang mengembangkan industri rokok di Sulsel. Selain untuk membuka lapangan kerja, kehadiran industri ini akan menyumbang penerimaan daerah dan menekan angka peredaran rokok ilegal.
“Jadi kami memohon bantuan kepada beliau untuk bisa berkoordinasi lebih intensif dalam hal pengembangan industri hasil tembakau rokok,” ucap Padmoyo.
Tak hanya itu, Padmoyo juga mengungkapkan di daerah Sulsel, khusunya Kabupaten Soppeng dan Kota Pare Pare, saat ini beberapa perusahaan rokok di daerah tersebut, umumnya sekadar produksi ico timpo (tembakau dalam tabung bambu). Dalam bahasa bugis, ico berarti tembakau.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Kanwil bea cukai Sulbagsel, berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Soppeng dan Kota Parepare, melalui industri rokok.
“Terutama di Soppeng serta Parepare ini perlu kita tingkatkan industri ini,” jelasnya.
Sementara itu, Padmoyo juga manyampaikan bahwa perdagangan ilegal rokok yang datang dari pulau Jawa dan berdampak cukup tinggi di pada ekonomi Sulsel.
“Rokok ilegal ini datang dari Pulau Jawa dan menjadikan Sulsel sebagai pasarnya, padahal Sulsel punya industrinya,” ucapnya.