24 C
Makassar
Wednesday, April 17, 2024
HomeEkbisManajemen RSI Faisal Angkat Bicara Soal Tudingan Bertindak Semena ke Karyawan

Manajemen RSI Faisal Angkat Bicara Soal Tudingan Bertindak Semena ke Karyawan

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Penasihat Hukum Yayasan dan Direksi RSI Faisal, Mursalin R Mhangun angkat bicara terkait tudingan melakukan tindakan semena-mena terhadap karyawan mereka.

Diketahui, RSI Faisal telah merumahkan 157 karyawan sejak bulan Juni lalu akibat penyebaran Pandemi Covid-19 yang melanda kota Makassar. Sebelumnya, sejumlah karyawan Rumah Sakit juga telah diberikan bantuan berupa sembako dan APD.

Menanggapi hal tersebut, Mursalin mengatakan kebijakan merumahkan karyawan dan pemberian gaji yang tidak full tersebut ditempuh pihak manajemen rumah sakit merupakan keputusan dari pihak yayasan, sebagai akibat kondisi tidak normal Covid-19.

“Keputusan yayasan itu didasarkan atas keadaan yang dialami rumah sakit. Sebelum (kebijakan) diberlakukan, sudah ada upaya sosialisasi. Sudah ada empat kali dalam empat hari berturut-turut sosialisasi. Itu lengkap berita acaranya semua dan notulennya. Jadi tidak ada alasan bahwa mereka tidak tahu,” beber Mursalin, saat ditemui awak media di RSI Faisal, Rabu (1/7/2020).

Lebih jauh Mursalin mengatakan bahwa aksi protes yang dilakukan karyawan tersebut karena mereka merasa tidak diberi pemberitahuan sebelum kebijakan itu diberlakukan, dan hal itu dianggap keliru.

“Istilah sipakatau, sipakainge, sipakalebbi, sudah kita lakukan. Tapi kan tidak mesti satu persatu. Itulah gunanya ada serikat pekerja. Melalui serikat pekerja ini kita berikan pemahaman, sosialisasinya kita lakukan,” tambahnya.

Sebelum kebijakan pemangkasan gaji diberlakukan pada bulan Juni kemarin, pihak manajemen rumah sakit masih membayarkan penuh gaji para karyawan hingga bulan Mei, padahal pihak rumah sakit sudah merasakan dampak dari Covid-19.

“Kalau gaji untuk bulan-bulan lalu (sampai Mei), diberikan (full). Cuma untuk yang sekarang yang dirumahkan itu, kita tidak memberikan dulu gaji karena memang tidak ada yang bisa diberikan,” terang Mursalin.

“Yayasan maupun rumah sakit tidak pernah berniat sedikitpun untuk memotong hak-hak mereka. Bahkan kalau memungkinkan, kita berikan gaji tambahan. Tapi kondisi seperti sekarang apa yang mau dilakukan? Apa mau dipaksakan? Tidak bisa,” lanjutnya.

Meski begitu, sampai saat ini pihak manajemen rumah sakit akan terus membuka diri untuk berkomunikasi dengan para karyawan. Bahkan mereka tidak akan menghalangi jika ada karyawan yang berniat membawa kasus tersebut di jalur hukum.

“Jalan keluarnya, kita harus duduk bersama, bicara. Jangan seperti ini caranya. Semua bisa kita bicarakan. Kami pun juga tidak melarangnya kalau ada adik-adik yang mau persoalkan sampai menempuh upaya hukum. Silakan,” tegasnya.

“Ini tidak mengada-ada. Ini realitas yang kami hadapi dan mereka tahu keadaannya,” tutupnya.

spot_img

Headline

Populer

spot_img