MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel optimis menuju pentas Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu dibuktikan dengan PKB yang telah memenuhi daftar bakal calon legislatif (bacaleg) dari semua dapil tingkat DPRD Kota/Kab, DPRD Sulsel dan DPR RI.
Bahkan, daftar caleg yang mendaftar hingga mencapai 200 persen untuk DPRD Sulsel. Demikian diungkapkan Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) Bappilu PKB Sulsel, Harianto Albarr usai mengikuti rapat persiapan UKK (Uji Kelayakan dan Kepatutan) Bacaleg DPRD Sulsel, Rabu (26/4).
“Alhamdulillah bacaleg di semua dapil penuh, bahkan ada dapil melebihi sampai 200 persen (bacaleg) DPRD Sulsel,” katanya di Sekretariat Bappilu PKB Sulsel, Jl Hertasning Makassar.
Sementara bacaleg DPRD Sulsel untuk keterwakilan perempuan juga sudah terisi sehingga kata dia, PKB tidak kekurangan kuota SDM Perempuan 30 persen menuju Pemilu serentak 2024.
Tingginya animo bacaleg, tidak lepas dari partai yang diketuai Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menempati trend yang signifikan. Menurut Harianto, survei PKB masuk jajaran tertinggi atau jajaran partai papan atas.
“Trend PKB sudah papan atas dibeberapa survei tidak pernah keluar 4 besar secara nasional dan di Sulsel juga demikian,” lanjutnya.
PKB selalu terbuka, siapapun tokoh masyarakat yang ingin berkontribusi untuk bangsa melalui caleg diberikan kesempatan seluas-luasnya bergabung.
“Bacaleg di dominasi pengurus partai, namun ada juga tokoh milenial, dan tokoh lainnya, ini menandakan partai terbuka dengan mengusung politik riang gembira,” lanjutnya.
Pada Pemilu 2019 lalu, PKB meraih 8 kursi di DPRD Sulsel, lanjutnya bahwa tahun 2024 mendatang ditargetkan setiap dapil terisi kursi.
“Kita 8 kursi sama dengan PKS dan PDIP. Insya Allah kita target 2024 ini menjadi pemenang dengan setiap dapil (11 dapil) meraih kursi,” tegasnya.
Sementara itu, Syamsu Rizal atau Deng Ical selalu Ketua Bappilu PKB Sulsel, mengatakan hal sama optimis PKB mampu memenangkan Pemilu 2024.
“Tentunya sangat optimis, partai ini menjadi daya tarik dan diandalkan, lalu menjadi wadah represtasi perjuangan,” kata Deng Ical di tempat yang sama.