25.8 C
Makassar
Monday, January 6, 2025
HomeHeadlineMengapa Pelaku Penyerang Simbol Agama Kerap Dilakoni Penderita Kelainan Jiwa?

Mengapa Pelaku Penyerang Simbol Agama Kerap Dilakoni Penderita Kelainan Jiwa?

- Advertisement -

Rentetan Kasus Penyerangan Simbol Agama Tahun 2018

Membuka tahun 2018, penyerangan pertama terjadi pada Sabtu 21 Januari 2018. Kejadian itu menimpa pimpinan Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Ia dianiaya seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Bulan berikutnya, Kamis 1 Februari 2018, insiden serupa menimpa tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto. Kala itu, Prawoto meninggal dunia di rumah sakit setelah diduga dianiaya seorang penderita gangguan jiwa.

BACA: Hadiri Istighosah Kebangsaan, Gubernur Sulsel Sampaikan Pesan Ini

Hanya selam waktu singkat, 13 Februari 2018, kasus penyerangan rumah ibadah terjadi di Tuban, Jawa Timur. Terduga pelaku adalah seorang pria yang belakangan diketahui mengalami gangguan kejiwaan.

Penyerangan tersebut; dilatar belakangi peneguran terhadap pelaku yang mendiami Masjid hingga dini hari bersama keluarganya.

5 hari kemudian, Kiai Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur, diserang penderita keterbalakangan mental.

Mulanya; korban sempat menegur pria tersebut agar tidak makan di pendopo pesantren. Namun, pelaku justru menantang dan mendorong korban hingga jatuh.

Kemiripan Modus Namun Beda Sasaran

spot_img
spot_img

Headline

spot_img