Pada awal abad ke-6 SM orang Yunani Kuno telah memainkan permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu, disebut spheristics. Bangsa Romawi Kuno memodifikasi permainan dengan menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi Romawi dibawa ke Provence (wilayah selatan Perancis) oleh tentara Romawi dan pelaut.
Pada sebuah makam Romawi di Florence wilayah Italia, terdapat nisan yang menggambarkan tentang orang bermain permainan ini dengan dekorasi pada nisannya terlihat orang yang sedang membungkuk untuk mengukur poin.
BACA: Annisa Alfath, Olahragawati Petanque Dari Hobi Jadi Prestasi
Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma, menggantikan target yang awalnya bola batu dengan bola kayu. Pada Abad Pertengahan Erasmus menyebut permainan itu sebagai globurum, tetapi selanjutnya oleh berbagai kalangan lebih dikenal sebagai ‘boule,’ atau bola, dan permainan ini mulai dimainkan di seluruh Eropa.
Raja Henry III dari Inggris melarang permainan itu dan menggantikannya dengan pemanah, dia ingin warganya lebih berlatih memanah sebagai bela negara dibanding memainkan bole.
Di abad 14, Charles IV dan Charles V dari Perancis juga melarang seluruh olahraga untuk rakyat jelata, yang boleh berolahraga hanya kalangan bangsawan. Larangan ini baru pada abad ke-17 dicabut.
Pada abad ke-19, di Inggris olahraga permainan ini disebut dengan lawn-bouwling, sedangkan di Perancis, olahraga ini tetap dikenal sebagai boule yang dapat dimainkan di seluruh lapisan masyarakatnya.
Meissonnier seorang seniman Perancis membuat dua lukisan menunjukkan orang-orang bermain game. Sedangkan Honoré de Balzac dalam La Comédie humaine menggambarkan permainan ini dalam dramanya.
Di Prancis Selatan boule telah berevolusi menjadi jeu Provençal (boule lyonnaise) mirip dengan petanque, kecuali ukuran lapangannya yang jauh lebih besar dari petanque dan pemain harus berlari tiga langkah sebelum membuang bola. Permainan ini dimainkan di desa-desa di seluruh Provence, pada lapangan tanah di bawah naungan pohon. Permainan ini diceritakan secara rinci pada memoar novelis Marcel Pagnol.
”The pride will remain of having invented this magnificient game which by going arround the world works modestly, but surrely, at connecting people together, therefore bringing peace” Marcel Pagnol.
Sejarah Petanque Modern