MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kontribusi positif Partai Nasdem Sulsel bagi upaya pemenangan pasangan calon gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahar Mudzakkar (NH-Aziz) belum nampak dalam beberapa hasil riset lembaga survei.
Bahkan, elektabilitas NH-Aziz yang sempat terpotret memimpin survei lewat riset lembaga Poltracking Indonesia (10 sampai 17 Agustus), malah anjlok pasca Nasdem Sulsel secara resmi bergabung setelahnya, yakni pada 14 September 2017 lalu. Survei Poltracking saat itu menempatkan NH-Aziz teratas dengan elektabilitas 19.79 %, sedangkan pasangan Ichsan Yasin Limpo dan Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) 17,39 %, Nurdin Abdullah-Tanribali Lamo (belum ganti wakil) mencapai 16.37 %. Angka ini sebelum Nasdem ikut dalam koalisi.
Baca: Hasil Survei Poltracking Tinggi, Ini Tanggapan Jubir Nasdem
Diketahui, pasca Nasdem bergabung mengusung pasangan NH-Aziz tercatat sudah ada dua rilis survei dari lembaga berbeda, yakni dari SMRC dan Indo Barometer. Hasil penelitian dua lembaga ini tak lagi menempatkan NH-Aziz diposisi teratas seperti survei Poltracking.
Riset lembaga SMRC yang dilakukan perbulan Oktober menempatkan elektabilitas IYL-Cakka 26,5%, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 24%, dan NH-Aziz turun keposisi tiga dengan hanya 21%. Kemudian Indo Barometer muncul dengan survei terbarunya. NA-ASS unggul telak dengan 26,0%, urutan kedua ditempati IYL-Cakka dengan 16,8%, adapun NH-Aziz kembali menempati posisi tiga dengan hanya 11,6%.
Baca: Tersebar Bocoran Survei SMRC
Baca: Survei Terbaru Pilgub Sulsel, NA-ASS Unggul Telak 26,0%
“Responden tidak jawab ada 14,9%, rahasia 2,6%, dan belum memutuskan 22,8%. Jadi memang masih tinggi sekali yang belum bersikap,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari dalam jumpa persnya di Makassar, (16/11/2017).