30 C
Makassar
Thursday, April 18, 2024
HomeMetropolisNU: Khilafah Tidak Akan Pernah Diterima di Negara Manapun

NU: Khilafah Tidak Akan Pernah Diterima di Negara Manapun

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Nahdatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan menggelar dialog akhir tahun terkait refleksi dan proyeksi di tengah perubahan zaman, Sabtu (28/12/2019), di Cafe Red Corner, Jl. Yusuf Dg Ngawing, kota Makassar.

Dalam agenda tersebut, turut hadir Prof. Dr. M Basir Syam, MA yang merupakan wakil surya AGH KH Yusring Sanusi Baco, menegaskan bahwa posisi NU saat ini dalam keadaan stabil dan tenang-tenang saja.

Hal itu tentu berangkat dari pemikiran para ulama NU yang selama ini selalu sejalan dengan pandangan nasionalis serta toleran kepada seluruh agama yang ada di Indonesia, tidak terkecuali dari segi politik.

“Dari segi politik, orang NU ada di mana-mana. Bisa masuk pada semua partai. Mengapa? Karena pandangan ulama NU sesuai dengan NKRI, tidak ada pertentangan dengan semua agama, tidak seperti orang-orang yang memaksakan khilafah. Kita adem-adem saja kok,” ujar Basir.

Lebih lanjut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin tersebut menyatakan bahwa dimanapun konsep negara berangkat dari hasil kesepakatan politik, bukan dari unsur paksaan.

“Ya jelas, bahwa apapun yang namanya negara itu bukan suatu paksaan. Negara itu adalah kompromi politik, bukan suatu paksaan. Oleh karena itu, kalau khilafah mau dipaksakan, jelas akan berhadapan dengan negara-negara nasional,” lanjutnya.

Dengan begitu Basir menegaskan bahwa konsep khilafah tidak akan pernah diterima di negara manpun selama masih mengandung unsur paksaan, kecuali di negara-negara yang sudah kolaps dan tidak berdaya lagi.

“Di manapun, tidak ada satu negara yang bisa menerima khilafah dengan memaksakan. Saudara saja tidak bisa. Kecuali negara-negara yang keok. Yang keok itu seperti Irak, tapi sekarang kan sudah menolak,” bebernya.

Khusus di Indonesia, menurut Basir bahwa sudah sebuah keniscayaan khilafah akan terpental dengan sendirinya. Mengingat posisi Indonesia sendiri saat ini sedang eksis dan mengalami kemajuan yang cukup baik.

“Jadi negara-negara yang sudah degradasi mungkin bisa menerima kehadiraannya. Tapi Indonesia yang eksis sekarang ini, yang maju sekarang ini, tidak mungkin menerima pandangan khilafah yang dipaksakan untuk seluruh dunia. Itukan perkelahian, mencari musuh. Makanya kita harus menghargai negara yang sudah terbangun.”

“Bagi NU, NKRI ini sudah mentok, jadi jangan paksakan khilafah. Kapan anda menerapkan kekerasan maka anda pasti diberangus, pasti berhadapan dengan aparat,” tutupnya.

Penulis : Widyawan Setiadi

spot_img

Headline

Populer

spot_img