MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Dua kandidat calon presiden (Capres) peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dipastikan hadir dalam acara Sarasehan Nasional IKA UNM, berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, pada Sabtu (18/11/2023).
Untuk capres Prabowo Subianto, dipastikan tidak akan hadir dalam agenda dialog tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Makassar (IKA UNM), Nurdin Halid (NH).
“Yang pasti datang Pak Anies dengan Pak Ganjar. Sesi pertama jam 9 itu pak Ganjar dan sesi ke dua jam 13.30 Pak Anies. Pak Prabowo, karena berbenturan acaranya yang sudah dijadwal lama di daerah lain maka untuk kali ini tidak berkesempatan untuk hadir. Tapi kita panitia sudah bersikap adil, semua sudah diundang,” jelas Nurdin Halid, Kamis (16/11/2023).
NH akronim Wakil Ketua DPP Partai Golkar itu membeberkan, para kandidat capres yang diundang nanti, diminta untuk manyampaikan bagaimana pikiran mereka terhadap demokrasi reposisi, praktek demokrasi pancasila dan ekonomi dalam menyongsong Indonesia berkeadilan, menuju Indonesia emas.
“Jadi pikiran beliau itu kita harapkan pada dua substansi tema sarasehan ini. Dan ini tidak selesai di sini, kita membentuk tim perumus yang nanti akan merumuskan hasil sarasehan dan hasilnya kita serahkan ke siapa presiden terpilih,” jelas NH.
“Jadi kita akan mengkaji betul secara mendalam betul tentang praktek demokrasi yang sudah tidak sesuai pancasila, sudah liberal. Kemudian demokrasi ekonomi yang kapitalis,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Penyelenggara Mubes dan Reuni Akbar IKA UNM Prof Hasnawi Haris, mengungkapkan acara ini dipastikan tidak ada muatan kampanye.
“Ide ini sebenarnya sudah lama, hanya karena beririsaan waktunya dengan pencapresan tapi saya selaku ketua penyelanggara memastikan bahwa ini murni kegiatan yang dilakukan oleh pengurus pusat IKA UNM dan sama sekali tidak ada muatan politik,”ujarnya.
Diketahui, dialog ini akan menghadirkan pembahas diantaranya, Rocky Gerung, Dr Awalil (pengamat ekonomi), Prof Zainal Arifin Muchtar (pakar hukum) serta Akbar Faisal sebagai moderator.