SULSELEKSPRES.COM – Sepuluh bulan menuju pendaftaran pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, tepatnya pada tanggal 16 Juni 2020.
Situasi politik Pilwali Makassar saat ini sudah mulai ramai dengan aneka manuver politik para bakal calon walikota baik mereka yang bersatatus pemain lama maupun pemain baru.
Seperti diketahui, pertarungan pilwalkot Makassar 2020 Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto sebagai petahana akan ikut bertarung. Sementara wajah lama diantaranya Syamsul manatan wakil walikota Makassar, Rusdin Abdullah, Irman Yasin Limpo, dan Munafri Arifuddin.
Sedangkan di wajah baru ada nama Sykriansyah S Latif , dr Fadli Ananda dan Aliyah Mustika Ilham. Bagaimanakah peluang hari ini, serta peluang para penantang? Lembaga Parameter baru saja melakukan survei opini publik 10 bulan menuju pendaftaran calon walikota Makassar.
Hasilnya, Danny Pomanto diangka 33.0 % sedangkan sederetan nama penantang seperti, Syamsul Rizal MI elektabilitasnya 20% Aliyah Mustika Ilham 8.3 %, Irman Yasin Limpo 7.6 %, Munafri Arifuddin 6.0 %, Rusdin Abdullah 2,7 %, Syukriansyah S Latief sebagai wajah baru diangka 1,0% begitupun juga dengan Fadly Ananda 0.7 % Uundecided voters mencapai 20.7 %.
Survei Lembaga Parameter ini dilakukan pada Agustus 2019 survei menggunakan multistage random sampling dengan 440 responden. Margin of error yakni +/- 4.8 %.
“Data ini menunjukkan bahwa Danny Pomanto sebagai petahana tak lagi kuat, dukungannya dibawah 50% jauh dari magic number. Idealnya seorangan petahana elektabilitasnya diatas 55% hingga 60% namun hari ini berdasarkan temuan survei Parameter petahana hanya diangka 33.0 % saja,” papar Direktur Eksekutif Parameter, Ras MD, MH, kepada awak media di Makassar, Kamis (12/9/2019).
Adapun alasan survei Danny terjun bebas, disebabkan oleh tiga faktor diantaranya “Turunnya persepsi kepuasan Danny Pomanto, turunnya Persepsi keberhasilan Danny Pomanto, serta aneka program Danny Pomanto dinilai gagal,”jelasnya.
Sebelumnya, Parameter merilis hasil survei Danny Pomanto pada Januari 2018 dimana hasilnya cukup tinggi yakni 57.5 % per Agustus 2019 elektabilitasnya tersisa 33 % saja.