27 C
Makassar
Thursday, December 12, 2024
HomeMetropolisParipurna Alot, Wakil Ketua DPRD Sulsel: Kami Butuh Kemesraan Dengan Eksekutif

Paripurna Alot, Wakil Ketua DPRD Sulsel: Kami Butuh Kemesraan Dengan Eksekutif

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Alotnya rapat paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sejak hari Senin 19 November 2018 lalu, dinilai karena kurang kemesraan antara legislatif dengan eksekutif.

Rapat paripurna tentang pandangan fraksi-fraksi di DPRD Sulsel, sempat menjadi polemik di pemerintah Sulsel. Pasalnya, ada 6 fraksi dari keseluruhan fraksi-fraksi memilih untuk meninggalkan ruangan rapat paripurna, dikarenakan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sifatnya tidak sesuai dengan keinginan anggota DPRD Sulsel.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, Ni’matullah Erbe mengaku, sifat yang diperlukan 6 fraksi tersebut tidak ada kaitannya dengan pertemuan dirinya dengan orang nomor satu di Sulsel.

“Jadi, kami butuh kemesraan dengan eksekutif. Sebagai gubernur dan wakil gubernur yang baru, harusnya banyak bertemu dengan dewan,” ungkap Ni’matullah Erbe saat ditemui di Jalan Toddopuli Raya, Selasa malam (21/11/2018.

Menurut Ni’matullah, demi menciptakan suasana pemerintahan yang kondusif dan tidak saling antara legislatif dengan pihak pemerintah Provinsi Sulsel. “Mari kita sama-sama membuang ego kita masing-masing. Jadi masyarakat akan rugi ketika tidak dibahas mengenai rapat kemarin, katanya.

Baca juga:

Pasca Bubar Paripurna, DPRD Sulsel Pertemuan Tertutup di Hotel Claro

Diundur Hingga Malam Hari, Rapat Paripurna RAPBD Sulsel 2019 Kembali Ditunda

Gubernur dan Wagub Tak Hadir, Paripurna RAPBD Sulsel 2019 Ditunda

Selain itu, Ni’matullah Erbe menjelaskan, rapat paripurna yang sudah direncanakan pada hari Rabu pagi (21/11/2018). “Insyaallah. Hampir pasti, kalau pak Gubernur datang, maka paripurna tidak akan ditunda,” jelasnya.

Sementara, pada tanggal 30 November 2018 dipastikan, akan ditetapkan APBD pokok untuk Sulsel. Jumlah APBD pokok tahun mengalami peningkatan dengam raihan Rp9,8 triliun.

Penulis Abdul Latif

spot_img
spot_img

Headline

spot_img