MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Politik (Parpol) pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI), resmi memberikan dukungan kepada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Nurdin Abdullah-Andi Sudirma Sulaiman (NA-ASS), pada Pilgub Sulsel 2018 mendatang ini.
Hal tersebut disampaikan langsung, Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie, mengatakan ada kejutan terbaru datang dari Partai yang baru saja dinyatakan lolos seleksi administrasi Parpol calon peserta Pemilu 2019 nanti.
“Kami minta Bro Nurdin Abdullah untuk memberikan Solidarity Lecture karena PSI tentu harus satu nafas dengan calon yang didukungnya. Sekarang kami sudah yakin benar. PSI dukung penuh Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan,” tegas Grace Natalie, di Basecamp DPP PSI di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat, melalui rilisnya kepada Sulselekspres.com, Jum’at (3/11/2017).
Partai anak itu langsung menyerahkan simbol Sulapa Eppa’e untuk sebagai amanah dan dukungan PSI kepada Nurdin Abdullah. “Sulapa Eppa’e ini dalam maknanya, inspirasi ini kami ambil setelah berkomunikasi dengan struktur kami di Sulsel dan juga masukan dari beberapa tokoh dan budayawan Sulsel. Ini simbol yang maknanya berupa empat sifat dan sumber utama karakter pemimpin yang cocok untuk memimpin Sulsel ke depan,” ungkap mantan host MetroTV itu.
Menurutnya, dibawah simbol berbentuk persegiempat itu, terdapat tulisan berbahasa bugis “Macca na malempu, warani na magetten” yang dijelaskan oleh Grace “Cerdas dan jujur, berani serta konsisten. Itu empat kriteria yang kami lihat tercermin dalam diri Bro Nurdin Abdullah. Ini sejalan dengan misi perjuangan PSI untuk melawan korupsi dan intoleransi di Indonesia,” jelasnya.
BACA: Dengan Simbol Sulapa Eppa’e, PSI Dukung Nurdin Abdullah
Sementara itu Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni, mengaku ini adalah kali kedua PSI secara resmi melibatkan diri dalam Pilkada. Setelah mendukung Ahok-Djarot di DKI Jakarta pada Pilkada lalu, kini di Pilkada Sulsel mendukung Nurdin Abdullah.
“Kami sudah buktikan jika PSI mendukung calon tertentu kami tidak setengah hati. Pada saat mendukung Ahok, meski berakhir di penjara, hingga saat ini kami tidak pernah berhenti memberikan dukungan pada Ahok. PSI ingin menunjukkan bahwa PSI tidak hanya mendukung figur tapi kebajikan dan integritas yang ditunjukkan figur tersebut. Figur bisa dipenjara bahkan bisa mati, tapi kebajikan tidak akan pernah mati,” ungkap mantan Juru Bicara (Jubir) Ahok-Djarot sembarri menjelaskan pelibatan PSI dalam Pilkada Sulsel.
Senada dengan Ketua DPW Sulsel M. Fadli Noor, mengaku turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan “Sulapa eppa’e adalah simbol pemaknaan tertinggi bagaimana sebuah kekuasaan dijalankan. Di tanah Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar, kekuasaan tidak hanya diwariskan melalui silsilah keturunan, namun juga oleh syarat adat. Meski keturunan bangsawan, namun jika tidak memegang karakter Sulapa Eppa’e maka tahta tidak layak untuknya. Dalam falsafah Bugis ‘Naia ade’ temmakkeana temmakkeappo’ adat itu tidak diwariskan, adat itu tidak mengenal anak dan cucu.
Lebih lanjut Fadli, menambahkan “Empat sisi dalam simbol huruf ‘Sa’ dalam aksara lontata itu juga cerminan dari empat syarat adat yang harus dimiliki oleh Gubernur Sulsel yang akan datang yakni harus memegang ade’ (menjalankan adat), wicara (mampu memutuskan sengketa dengan adil), menjadi rapang (bijaksana memutus masalah dengan landasan pengetahuan yang menyeluruh), wari (mengenal batas-batas kekuasaan, hak dan kewajiban). Ini amanah yang berat untuk Daeng Nurdin Abdullah, namun PSI Sulsel solid dukung beliau.
PSI akan total menurunkan semua kekuatan partainya dalam Pilkada Sulsel “Kami memang partai baru, kami gak punya banyak kekuatan finansial, namun kami punya anak muda dengan segudang energi, kreatifitas dan modal solidaritas untuk mendukung Daeng Nurdin Abdullah,” pungkasnya.