MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Legislator DPRD Makassar dari Fraksi Demokrat, Abdi Asmara menanggapi keluhan sejumlah pedagang pasar terkait penerapan transaksi jual beli berbasis online.
Pasalnya, saat ini baru ada tiga pasar yang difasilitasi wifi, yaitu pasar Pa’baengbaeng barat, Pa’baengbaeng timur, dan pasar Terong. Sementara di Kota Makassar memiliki banyak pasar. Salah satunya Pasar Daya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dalam hal ini PD Pasar diminta melakukan sosialisasi, terlebih tidak semua pedagang di pasar itu mengerti tekhnologi.
“Setiap transaksi diserial pasar tentunya harus dilaksanakan sosialisasi dan fasilitas penunjang, harus disiapkan (Wifi),” ujar Ketua Komisi C DPRD Makassar tersebut kepada sulselekspres.com, Jumat (15/5/2020).
Politisi partai Demokrat ini menyarankan PD Pasar agar melakukan kerjasama dengan bank misalnya lewat program CSR (Corporate Social Responsibility).
“Saya kira memang harus ada kerjasama pihak ketiga yang saling support membantu investasi sehingga program bisa berjalan dan bermaafat bagi pedagang dan masyarakat,” jelas Abdi
Sebelumnya, sejumlah pedagang di pasar Daya mengeluhkan minimnya fasilitas wifi dari pemerintah kota Makassar, terkait penyelenggaraan pasar berbasis online.
Hal inilah yang dikeluhkan Slamet, salah satu pedagang di Pasar Daya. “Setengah mati juga. Disuruh pakai online tapi tidak ada wifi. Kalau kuota sendiri kau dipakai setengah mati kita. Boros,” ujar Slamet.
Diketahui pemerintah kota Makassar melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar telah menjalin kerjasama dengan Gojek dalam bidang pasar online.
Hal itu dimaksudkan agar aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 bisa diminimalisir sesedikit mungkin, dengan cara memesan belanjaan melalui Gojek.
Akan tetapi hal ini masih menemui banyak kendala, salah satunya adalah fasilitas wifi. Diketahui, saat ini baru ada tiga pasar yang difasilitasi wifi, yaitu pasar Pa’baengbaeng barat, Pa’baengbaeng timur, dan pasar Terong.