27 C
Makassar
Saturday, April 20, 2024
HomePolitikPengamat : Tidak Ada Program Inovatif Penanganan Covid-19 dari Kandidat

Pengamat : Tidak Ada Program Inovatif Penanganan Covid-19 dari Kandidat

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Momentum debat kandidat putaran ketiga Pilwali Makassar 2020 telah usai digelar. Semua pasangan calon sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan tuntas di debat tersebut.

Hal ini juga diakui oleh salah satu pengamat kota Makassar, Andi Luhur A Prianto. Menurut Luhur, semua pasangan sudah menguasai materi debat sesuai dengan tema yang diberikan oleh KPU.

Masing-masing paslon juga dianggap lebih dewasa dan lebih elegan dalam debat putaran terakhir yang berlangsung hari ini, Jumat (4/12/2020) di studio iNews tv, Jakarta Pusat.

“Sesuai tema, debat ketiga ini soal Kebijakan Covid-19, Komitmen Penanganan Penanggulangan Narkoba, Perlindungan Terhadap Perempuan, Anak dan Disabilitas, Penanggulangan Kemiskinan, sebenarnya pola debat sudah terbentuk,” buka Luhur.

“Masing-masing paslon sudah punya diferensiasi program. Wawasan, perspektif dan keberpihakan pasangan calon pada aspek inclusive governance. Tema yang menguji komitmen dan pemihakan mereka pada yang selama ini dimarginalkan dalam pembangunan kota,” lanjut Luhur, Jumat (4/12/2020) sore.

Meski begitu, Luhur masih menyoroti minimnya program inovatif dalam penanganan Covid-19 yang ditawarkan oleh masing-masig kandidat.

Lebih jauh Luhur mengatakan, mayoritas pokok oembahasan dalam penanganan Covid-19 hanya seputar masker saja. Di beberapa segmen, memang sejumlah calon hanya berkutat di persoalan masker dan memperdebatkan kualitas masker yang mereka bagikan kepada masyarakat.

Hal ini diperlihatkan oleh pasangan calon nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi, dan pasangan nomor urut 2, Munafri Arifuddin – Abdul Rahman Bando, yang beberapa kali memperdebatkan soal standar kualitas masker yang mereka bagikan.

“Pak Rahman Bando, upaya edukasi kita adalah memberitahu kepada masyarakat untuk memakai masker, bukan memberitahukan merk dan masker tertentu yang harus dipakai masyarakat,” ujar Danny Pomanto.

Munafri Arifuddin pun sontak menimpali. “Kita sudah bagikan empat juta masker kepada masyarakat, dankyalitas masker yangbkami bagikan berstandar WHO,” jelas pria yangvakrab disapa Appi tersebut.

Hal inilah yangbdinilai Luhur tidak begitu seksi. Sebab, seharusnya paslon bisa menawarkan program inivatif dalam hal mencegah dan menanggulangi Covid-19 yang sedang melanda dunia.

“Sayangnya di isu penanganan Covid-19 tidak banyak tawaran-tawaran inovatif dan strategis, bahkan cenderung bergeser ke isu teknis, seperti soal masker. Penanganan Covid-19 cenderung merepetisi program nasional dan tidak banyak berbeda dengan yang telah dilakukan daerah lain.”

“Padahal kebijakan PSBB, lalu penetapan Protokol Kesehatan perlu pengembangan program. Terutama mengintegrasikan dengan aktivitas pembangunan secara menyeluruh,” jelas Luhur.

Sama halnya dengan soal Perempuan, Anak, dan Disabilitas. Menurut Luhur belum ada tawaran program yang bisa mencakup secara tintas dan menyeluruh. Sebab, program yang ditawarkan hanya cenderung sektoral.

“Soal penanganan isu anak, perempuan dan difabel, belum punya tawaran konkret. Masih menawarkan solusi sektoral. Belum menjadi perspektif atau paradigma dominan yang menginternalisasi nilai dan prinsip inclusiveness pada kebijakan pemerintah kota secara menyeluruh,” jelasnya.

Tetapi, Luhur juga tidak memungkiri bahwa debat terkahir ini memang menjadi debat pamungkas bagi parakandidat. Mereka semua dinilai sudah menunjukkan performa terbaik untuk merebut suara masyarakat yang belum menentukan pilihan.

“Ini debat terakhir. Pasangan calon telah berusaha menampilkan “sentuhan akhir” yang impresif. Terutama pada segmen pemilih undicided voters. Pada akhirnya, kembali ke pemilih.”

“Performa kontestan di debat menjadi salah satu media sosialisasi yang mempengaruhi preferensi memilih mereka. Biasanya, pasangan calon yang merasa tertinggal secara elektoral, cenderung agresif menyerang lawan atau kompetitornya,” tutup Luhur.

spot_img

Headline

Populer

spot_img