SULSELEKSPRES.COM – Jika sampai asma muncul di malam hari, maka akan menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk-batuk, atau bahkan yang membuat kita tidak bisa tidur. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai nocturnal asthma yang membuat kita terbangun dalam kondisi lelah dan tidak bugar di pagi harinya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa mempengaruhi peningkatan risiko gejala asma di malam hari.
Faktor Internal
Beberapa orang memang memiliki kecenderungan untuk sering mengalami gejala asma di malam hari. Mereka bahkan sampai terbangun dari tidurnya karena mengalami gejala sesak napas. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk kembali terlelap.
Posisi Tidur
Jika kita tidur dengan posisi yang tidak tepat seperti dengan posisi tengkurap, maka hal ini akan membuat volume darah di paru-paru akan meningkat dan membuat produksi lendir di saluran pernapasan semakin banyak. Hal ini tentu akan memicu datangnya gejala asma.
Penggunaan AC
AC atau air conditioner memang bisa membantu mengendalikan suhu ruangan sehingga membuat kita merasa lebih nyaman. Hanya saja, hal ini akan memicu hilangnya kelembapan di dalam ruangan yang akhirnya bisa memicu datangnya gejala asma. Kondisi ini bahkan akan semakin parah jika terjadi di saat musim dingin.
Partikel Debu
Di bantal, sprei, atau selimut terkadang terdapat debu atau kotoran yang bisa saja kita hirup saat tidur. Jika sampai hal ini terjadi, maka gejala sesak napas atau asma akan muncul. Karena alasan inilah sebaiknya kita rutin membersihkan kamar, baik itu di kasur atau di sekitar lantai, tembok, atau langit-langit demi mencegah paparan debu.
Jamur
Jika di tembok atau di sudut ruangan terdapat jamur, bisa jadi hal ini akan menyebabkan munculnya gejala asma. Sebaiknya kita rutin membersihkannya demi mencegah masalah kesehatan ini.