SULSELEKSPRES.COM – Penyebab BAB berdarah sangat beragam dan cara satu-satunya untuk memastikan penyebab tersebut adalah dengan berkonsultasi ke dokter. Namun, Anda jangan dulu panik dan khawatir karena kondisi ini pada dasarnya cukup umum dan tidak selalu berbahaya. Kenali berbagai penyebab buang air besar berdarah dan cara mengatasinya berikut ini!
BAB berdarah atau perdarahan rektal dapat mengacu pada pendarahan pada anus, rektum, usus besar, atau bagian lain pada bagian akhir saluran pencernaan. Warna darah dapat beragam mulai dari merah cerah hingga hitam, bergantung di mana pendarahan terjadi.
Jika darah merah cerah, kemungkinan pendarahan terjadi di rektum atau usus besar bagian bawah. Darah merah gelap kemungkinan akibat pendarahan pada usus kecil atau usus besar bagian atas. Terakhir, darah yang sangat gelap dapat mengindikasikan pendarahan di lambung atau organ lain di saluran pencernaan.
Apa saja sebenarnya kondisi yang dapat menyebabkan BAB berdarah? Berikut adalah 12 penyebab BAB berdarah yang perlu Anda waspadai seperti dilansir dari Dokter Sehat
1. Berdarah Wasir
Wasir atau ambeien atau disebut juga hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi di rektum atau anus. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri, gatal, dan tidak jarang perdarahan pada anus. BAB keluar darah tanpa rasa sakit juga merupakan gejala umum dari kondisi ini.
Cara Mengatasi Wasir
Wasir biasanya diatasi dengan penggunaan krim atau supositoria yang memiliki kandungan hidrokortison. Perawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat wasir adalah dengan mandi air hangat, konsumsi makanan berserat tinggi, atau dapat juga dengan penggunaan pelunak feses.
Jika perawatan yang disebutkan di atas tidak membuahkan hasil, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi sebagai solusi.
2. Fisura Ani
Penyebab BAB berdarah yang umum selanjutnya adalah fisura ani atau fisura anus, yaitu robekan pada lapisan anus yang menyebabkan nyeri dan perdarahan saat BAB. Kondisi ini dapat disebabkan oleh ukuran feses yang besar dan keras.
Cara Mengatasi Fisura Ani
Cara mengatasi kondisi ini juga tidak berbeda jauh dengan cara mengatasi wasir. Mandi air hangat, diet tinggi serat, dan penggunaan pelunak feses dapat mengurangi gejala kondisi ini. Pada kasus yang parah, dokter akan meresepkan krim atau menyarankan pembedahan.
3. Fistula Ani
Fistula adalah kondisi di mana terbentuk lubang atau kantung tidak normal antara dua organ yang berdekatan.
Fistula ani terbentuk antara anus dan rektum atau anus dan kulit. Selain dapat menyebabkan BAB keluar darah, keluarnya cairan putih saat BAB juga menjadi gejala yang umum. Hal ini disebabkan karena adanya abses (kumpulan nanah) di jaringan dekat anus.
Cara Mengatasi Fistula Ani
Terkadang kondisi ini dapat diatasi dengan menggunakan antibiotik, apabila memang melibatkan infeksi bakteri. Namun dalam banyak kasus, pembedahan dianjurkan untuk mengatasi kondisi ini.
4. Divertikulitis
Divertikulitis adalah kondisi di mana divertikulosis mengalami peradangan. Divertikulosis sendiri adalah berkembangnya divertikula –sejenis kantong kecil– di dinding saluran pencernaan. Terbentuknya divertikula sendiri pada dasarnya adalah kondisi yang umum dan jarang menyebabkan gejala.
Namun, ketika kantong ini muncul di saluran pencernaan dan mengalami infeksi yang disebut divertikulitis, maka gejala seperti rasa sakit pada divertikula hingga perdarahan rektal. Gejala lain yang juga dapat muncul adalah seperti kram perut, kembung, sembelit, hingga diare.
Cara Mengatasi Divertikulitis
Tujuan utama pengobatan divertikulitis adalah mencegah divertikula menyebabkan masalah pada pencernaan. Perawatan dapat berupa diet tinggi serat, obat-obatan, konsumsi probiotik, atau dapat juga dengan pembedahan untuk kasus yang parah.
5. Gastroenteritis
Gastroenteritis atau disebut juga flu perut juga bisa menjadi penyebab BAB berdarah atau lebih tepatnya diare berdarah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Namun, yang lebih umum menyebabkan diare berdarah adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Cara Mengatasi Gastroenteritis
Perawatan gastroenteritis bergantung pada penyebabnya. Apabila disebabkan oleh bakteri, maka dibutuhkan antibiotik, sedangkan dokter dapat meresepkan antivirus apabila penyebabnya adalah infeksi virus.
Diare menyebabkan tubuh banyak kehilangan cairan, sehingga individu yang mengalami kondisi ini diharuskan untuk menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
6. Prolaps Rektum
Prolaps rektum terjadi ketika jaringan rektal melemah dan menyebabkan sebagian rektum menonjol keluar dari anus. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri pada anus dan sering kali menyebabkan perdarahan. Selain itu, prolaps juga dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar.
Cara Mengatasi Prolaps Rektum
Jika prolaps sangat kecil dan dideteksi dini, dokter dapat memberikan pelunak feses agar BAB lebih mudah dan prolapse dapat didorong kembali ke anus menggunakan tangan. Namun, dalam kebanyakan kasus, biasanya pembedahan akan dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini.
7. Proktitis atau Kolitis
Proktitis adalah peradangan pada jaringan yang menyusun rektum, sedangkan kolitis adalah peradangan pada jaringan yang melapisi usus besar.
Kedua peradangan ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi dalam saluran pencernaan seperti infeksi, sindrom iritasi usus, penyakit Crohn, efek samping obat, efek samping kemoterapi atau terapi radiasi, seks anal, berkurangnya aliran darah ke usus besar atau rektum, hingga penyumbatan di usus besar atau rektum.
Cara Mengatasi Proktitis atau Kolitis
Perawatan untuk kedua kondisi ini tentunya menyesuaikan dengan penyebabnya. Perawatan dapat berupa terapi antibiotik hingga pembedahan.
8. Polip
Polip adalah pertumbuhan abnormal bersifat nonkanker. Polip yang tumbuh di lapisan rektum atau usus besar dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, hingga pendarahan ringan yang menjadi penyebab BAB berdarah.
Cara Mengatasi Polip
Dokter biasanya akan menyarankan untuk menghilangkan polip melalui pembedahan. Polip dapat diuji untuk mengetahui tanda-tanda kanker. Pengangkatan polip ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko polip berkembang menjadi kanker.
9. Tukak Saluran Pencernaan
Tukak saluran pencernaan adalah luka terbuka pada lapisan lambung, duodenum, atau ujung atas usus kecil.
Kondisi ini paling umum disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori (H.pylori) atau dapat juga disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
Perdarahan terjadi bukan di bagian bawah saluran pencernaan, sehingga biasanya BAB berdarah akibat tukak tidak menghasilkan darah berwarna merah, melainkan darah berwarna sangat gelap (kehitaman).
Cara Mengatasi Tukak Saluran Pencernaan
Jika disebabkan infeksi H.pylori, dokter akan meresepkan antibiotik dan proton pump inhibitors (PPI) untuk mengurangi asam lambung. Jika bukan disebabkan infeksi bakteri, maka PPI cukup untuk mengatasi gejala.
Jenis obat lain yang mungkin diresepkan untuk mengatasi kondisi ini adalah seperti acid blocker untuk mengurangi asam lambung dan nyeri atau sulfakrat yang dapat melapisi lambung dan menurunkan gejala.
10. Kanker Rektum atau Kolon
Kanker kolorektal juga dapat menjadi salah satu penyebab buang air besar berdarah. Sekitar 48% penderita kanker kolorektal mengalami gejala BAB berdarah. Kanker kolon biasanya lebih umum ditemukan dibandingkan dengan kanker rektal.
Cara Mengatasi Kanker Rektum atau Kolon
Kedua kanker ini dapat diatasi dengan baik apabila dideteksi lebih awal. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah seperti kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan.
11. Penyakit Menular Seksual
Hubungan seksual anal tanpa pelindung dapat menyebabkan penyebaran virus dan bakteri pada anus. Hal ini dapat menyebabkan radang anus dan rektum. Peradangan tentunya dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Cara Mengatasi Penyakit Menular Seksual
Perawatan dapat meliputi terapi antibiotik, antivirus, atau antijamur. Dokter sebelumnya tentu harus lebih dulu melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah peradangan disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
12. Pendarahan Internal
Pendarahan internal pada saluran pencernaan dapat disebabkan oleh cedera besar atau penyakit saluran pencernaan yang parah. Pendarahan internal ini dapat melewati rektum dan menyebabkan BAB keluar darah.
Cara Mengatasi Pendarahan Internal
Umumnya kondisi pendarahan internal saluran pencernaan ini membutuhkan penanganan serius. Pasien kemungkinan harus dirawat inap dan prosedur pembedahan biasanya dibutuhkan.