BONE,SULSELEKSPRES.COM – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menggandeng Komisi IV DPR RI, menggelar kegiatan Bimbingan Teknis peningkatan kapasitas SDM Petani dan Penyuluh di Kabupaten Bone, berlangsung di Hotel Helios, Kota Watampone, Kamis (20/7/2023).
Pada Bimtek ini dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi IV Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, mewakili Direktur Polbangtan Gowa H. Malla, Perwakilan Kepala Dinas TPHP Bone, Farhan SP, Para petani dan Penyuluh serta Tenaga ahli Anggota Komisi IV DPR RI.
Perwakilan Direktur Polbangtan Gowa, H. Malla mengatakan sektor pertanian merupakan penyanggah perekonomian apalagi pada saat pandemi justru sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 12,98%.
Sementara itu, Andi Akmal Pasluddin dalam sambutannya juga menyampaikan meningkatkan kapasitas sebagai petani, pengusaha, penyuluh, tokoh masyarakat agar kedepannya bisa berkontribusi lebih banyak lagi minimal dari diri kita, keluarga dan lainnya.
Lebih lanjut kata, AAP sapaan akrabnya selama 4 tahun terakhir ini. Komisi IV bukan hanya memberi bantuan berupa mesin, alat, irigasi,dan embun tetapi pihaknya ingin ada peningkatan kapasitas.
“Ini penting, kita ingin merubah mainset atau cara berpikir para pelaku pertanian, kita jangan memandang bahwa pertanian selalu di bawah. penyumbang kontribusi untuk negara saja, tetapi perhatian kita kurang karna kita hanya menilai dari sisi bantuan,” katanya.
“Namun Alhamdulillah selama ini kita berhasil 50% anggaran negara ke daerah, kenapa karena daerah tidak bisa membangun kalau tidak punya anggaran, makanya APBN kita genjot kita salurkan ke daerah dengan berbagai program salah satunya melalui kementerian dan dana desa,” katanya lagi.
Menurut, Fraksi PKS ini menambahkan, bukan itu saja, kami dari komisi IV memperjuangkan dan memaksa keuangan agar ada dana kelurahan. “Bagaimana dana pusat kita bisa bawa ke daerah, jangan hanya berputar di Jakarta saja yang dinikmati para pejabat. Setidaknya program berbasis kerakyatan, berbasis untuk rakyat ditingkatkan, PKH, Bantuan orang yang tidak mampu, beasiswa pendidikan, kesehatan, bagaimana kebijakan itu bisa berpihak ke rakyat dan daerah,” tambahnya.
Sektor pertanian di Kabupaten Bone menurut Andi Akmal membeberkan nilai modalnya adalah pertanian, peternakan, perkebunan dan laut.
“Ini semua harus dimanfaatkan .Olehnya itu bagaimana kebijakan anggaran itu betul-betul bisa membangun pembangunan pertanian di Bone. Bone tidak bisa maju, kalau pertanian gagal belum lagi subsidi pupuk dikurangi dan itu mengurangi hak rakyat terutama petani kecil dan itu sudah kita suarakan di pusat,” bebernya.
Ia juga menyebutkan, ada tiga kunci pertanian bisa maju pertama perbanyak uang masuk, kedua perbanyak pengusaha dan terakhir Birokrasi dimudahkan.
Andi Akmal Pasluddin mengharapkan para petani dan penyuluh dapat lebih menguasai inovasi di sektor pertanian karena pengembangan SDM itu penting.
“Walaupun alatnya canggih, anggarannya banyak kalau orangnya tidak canggih tentu tidak bisa maksimal,” harapnya.