25 C
Makassar
Sunday, December 15, 2024
HomeNasionalPolitisi Demokrat Sebut Erick Thohir Kampungan Usai Copot Immanuel Ebenezer

Politisi Demokrat Sebut Erick Thohir Kampungan Usai Copot Immanuel Ebenezer

Penulis(*)
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik mengkritik Mentri BUMN Erick Thohir, usai mencopot Immanuel Ebenezer sebagai komisaris di anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Mega Eltra.

Noel sapaan akrab Immanuel dicopot usai dirinya menjadi saksi meringankan bagi terdakwa Munarman dalam lanjutan sidang dugaan tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada 23 Februari lalu.

Rachland mengatakan, memecat Noel hanya karena menjadi saksi Munarman adalah kampungan. Erick Thohir disebutnya menyerang hak asasi manusia Noel yang dijamin konsitusi.

Baca: Laporan Ketua Joman Ditolak Polisi, Denny Siregar: Pengen Lapor Balik Tapi Kasian

“Erick Tohir patutnya tahu, pengadilan anggap Munarman tak bersalah hingga diputus sebaliknya.” kata Rachland melalui akun media sosialnya, (24/3/2022).

“Memecat Noel karena menyampaikan keyakinan pada hakim bahwa Munarman bukan teroris bukan cuma kampungan, tapi juga menyerang prinsip fair trial: hak asasi manusia yang dijamin konstitusi,” tambahnya.

Dalam cuitan lain, Rachland menyebut Noel berhenti dari jabatannya dengan gagah dan terhormat.

Noel diketahui sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan). Kehadirannya di sidang terdakwa Munarman beberapa waktu menjadi ramai dibahas.

Baca: Usai Pramugari Siwi, Giliran Politisi Demokrat Rachland Nashidik Direcoki Akun @digeeembok

Noel sendiri menyebut kalau keputusannya menjadi saksi meringankan Munarman menjadi celah pencopotan atas dirinya sebagai komisaris di anak perusahaan BUMN.

“Saya kira itu hanya sebagai momentum saja. Peristiwa saya hadir sebagai saksi (sidang Munarman) itu dijadikan sebagai celah untuk mencopot,” ujarnya dilansir dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Meskipun dicopot, dia mengaku akan tetap memberikan dukungan terhadap Presiden Jokowi.

“Saya tetap berjuang. Tetap dukung Pak Jokowi. Tetap untuk 2024 nanti agenda demokrasi tak boleh diwarnai perpecahan,” pungkasnya.

(*)

spot_img
spot_img

Headline

spot_img