31 C
Makassar
Jumat, Juni 2, 2023
BerandaMetropolisPotensi 1 Syawal Berbeda, Kanwil Kemenag Sulsel Harap Umat Saling Menghormati

Potensi 1 Syawal Berbeda, Kanwil Kemenag Sulsel Harap Umat Saling Menghormati

- Advertisement -
- Advertisement -

TAKALAR, SULSELEKSPRES.COM – Terkait adanya potensi perbedaan dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H/2023 M, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulsel Khaeroni berharap seluruh umat islam agar bisa saling menghormati.

Sebelumnya telah berlangsung kegiatan (Rukyatul Hilal) pemantauan hilal wilayah Sulawesi Selatan digelar Kanwil Kemenag Sulsel di Hotel Wisata Pantai Galesong Kab. Takalar, Kamis (20/4/2023).

Pemantauan hilal ini bekerja sama dengan BMKG wilayah IV Makassar, Pengadilan Agama Sulsel, dan Badan Hisab Rukyat (BHR) Provinsi Sulsel, Sejumlah Perguruan Tinggi Keagamaan serta sejumlah Ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah serta sejumlah Lembaga Pemantau Swasta seperti dari Lembaga Falakiyah UIN Alauddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia, termasuk puluhan Awak Media baik Elektronik, Cetak dan Online di Sulsel.

Berdasarkan hasil perhitungan Badan Hisab Rukyat (BHR) Sulawesi Selatan yang disampaikan Abbas Padil selaku Ketua, Matahari terbenam di Makassar tanggal 20 April 2023 pada pukul 18.01. Wita dengan ketinggian hilal 1° 33″ , pada posisi seperti ini, maka ada dua pendapat menurut Ketua BHR Sulsel.

Pertama, bagi yang menggunakan metode Wujudul Hilal, berpendapat 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat tanggal 21 April 2023, Kedua, bagi yang menggunakan metode Imkanur Rukyat, maka berdasarkan kriteria yang disepakati oleh forum MABIMS, dimana menetapkan posisi hilal diangka 3 derajat, maka Idul Fitri 1 Syawal 1444 H/2023 M jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023, Papar Dosen UIN Alauddin Makassar ini.

Demikian pula pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar Irwan Slamet dengan sumber data astronomi Moon Polynomial Coefficient 2019 didapatkan data ketinggian hilal disekitar wilayah Sulawesi Selatan berkisar 01° 19′ sampai 1” 25”. yang berarti tinggi hilal belum memenuhi kriteria MABIMS yakni 3 derajat.

Menanggapi hasil pemantauan diatas, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni menegaskan bahwa hasil yang didapatkan pada hari ini akan disampaikan kepada Kementerian Agama RI sebagai salah satu bahan rujukan sidang Isbat yang akan digelar malam ini

“Meskipun kita yakini keberadaan hilal di Sulsel baru 1 derajat lebih, yang artinya tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada tanggal 22 April 2023 Hari Sabtu, sesuai kriteria yang ditetapkan dan disepakati oleh MABIMS merupakan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama dari empat negara, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura ” ucapnya, dilansir dari rilisnya.

“Kita tentu saja masih harus menunggu keputusan resmi penentuan awal Syawal 1444 H yang akan digelar malam ini sebagai otoritas tertinggi pengambilan keputusan melalui Badan Hisab Rukyat pusat di Kementerian Agama RI,” tegasnya.

Selain itu Khaeroni mengharapkan agar umat Islam bisa lebih bijak dalam menyikapi kemungkinan adanya perbedaan Lebaran Idul Fitri Tahun ini.

“Mari kita saling menghormati dan menghargai perbedaan terkait 1 Syawal 1444 H, karena yang paling utama adalah bagaimana kita selaku umat Islam bisa mengejawantahkan nilai nilai Ramadhan dalam kehidupan sehari hari, salah satunya dengan bijak menyikapi perbedaan, sebab Perbedaan itu adalah Rahmat, jangan lantas perbedaan tersebut dijadikan pertentangan.

Kakanwil kembali mengingatkan, Sholat Ied itu Hukumnya Sunnah, tapi menjaga persaudaraan dan persatuan itu hukumnya Wajib, Semoga Allah SWT menerima seluruh ibadah kita selama bulan Suci Ramadhan dan seraya berharap dipertemukan kembali dengan Bulan Ramadhan tahun berikutnya.

spot_img
spot_img

Headline

Populer