Prof Andalan: Cukup 3 Tahun Untuk Bebaskan Daerah Terisolir di Sulsel

Selama memimpin, Prof Nurdin telah melakukan banyak berbagai terobosan. Di antaranya menurunkan angka kematian ibu melahirkan, membangun sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur yang masif berwawasan lingkungan.

“Keberhasilan Nurdin tidak lepas dari latar belakang dirinya sebagai jebolan doktor Universitas Kyushu, Jepang. Ilmunya di bidang teknologi dan pertanian dipakai untuk membangun daerahnya,” jelas Elu sapaan akrab Khaerudin Norman, melalui WhatsAppnya, Jum’at (9/3/2018).

BACA: Sebelum Kritik Nurdin Abdullah, Prof Wasir Pernah Puji IYL

Elu menambahkan, selama kepemimpinannya APBD Bantaeng meningkat pesat 3 kali lipat, hal ini karena pendapatan asli daerah (PAD) naik 4 kali lipat, Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita penduduk naik 5 kali lipat, dan jumlah penduduk miskin di sana pun merosot dari 12 persen ke 5 persen.

Padahal, sejak tahun 2000 sampai 2008 sebelum Prof Nurdin memimpin, Bantaeng masuk jajaran 199 daerah tertinggal. Sehingga rata-rata penduduknya merantau ke Kalimantan dan Malaysia untuk bekerja dan hidup di sana. Infrastruktur di sana memprihatinkan. Bantaeng pun rawan bencana karena terletak di kawasan pegunungan dan pantai.
“Dulu, setiap tahun Bantaeng dilanda banjir. Layanan publik sangat buruk,” tambah Elu.