MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah kota (Pemkot) Makassar saat ini tengah mengkampanyekan program New Normal Berbasis Kearifan Lokal.
Meski saat ini kota Makassar belum memenuhi syarat untuk menerapkan New Normal, akan tetapi pemerintah terus berupaya untuk menekan angka penularan Covid-19, agar keadaan normal bisa kembali.
Konsep New Normal Berbasis Kearifan Lokal sendiri digagas untuk menopang dan mempermudah masyarakat dalam meningkatkan imun tubuh, salah satunya dengan mengkonsumsi tanaman herbal lokal.
Pemkot Makassar juga menganjurkan masyarakat untuk bisa menanam tanaman herbal di pekarangan rumah, agar akses dalam memperoleh bahan herbal lebih mudah.
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman herbal, pupuk organik tentu menjadi solusi yang tepat, sebab tidak mengandung bahan-bahan kimia.
Hal ini tampaknya bakal didukung pemerintah kota Makassar, mengingat pagi tadi, Sabtu (30/5/2020) Penjabat walikota Makassar, Yusran Jusuf, meninjau lokasi tempat pengolahan sampah (TPS) 3R di pesantren Darul Aman Biringkanaya.
Tujuan kunjungan Yusran ke TPS 3R Darul Aman adalah untuk melihat secara langsung bagaimana sistem pengelolaan sampah yang berjalan dan dikelola oleh Pesanteren Darul aman tersebut .
Menurut Yusran, tempat pengelolaan Bank Sampah merupakan solusi bagus untuk menangani sampah yang juga berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat sekitarnya guna meningkatkan ekonomi rumah tangga.
“Makanya kita hadir di sini untuk melihat bagaimana hasil pengelolaan sampah di sini, ternyata apa yang dihasilkan cukup memenuhi syarat dan bagus, apalagi sudah melalui penelitiann laboratortium,” ujar Yusran.
Lebih lanjut Yusran mengatakan hasil dari pengelolaan sampah tersebut berupa pupuk organik dipastikan akan dipergunakan pemerintah kota untuk memupuk tanaman yang menghasilkan obat.
Selain itu, pupuk yang dihasilkan juga bisa dijual ke daerah sekitar kota Makassar, agar pendapatan produsen lokal juga bisa lebih baik lagi.
“Jadi kita harus support mereka, pemerintah bisa menjual di kabupaten sekitar kota Makassar. Kalau beberapa titik TPS diaktifkan, tentunya sangat efektif dari pada dibuang percuma. Pemerintah kota akan mempromosikan serta menjual pupuk tersebut di kabupaten yang ada di sekitar kota Makassar,” beber Yusran.
Pengelola Bank Sampah Pesantren Darul Aman Ismail Abdul Jalil mengatakan dari hasil olahan sampah yang dikelolanya menjadi pupuk organik. Pihaknya bisa menghasilkan sampai 500 kilo gram pupuk organik setiap bulan.
“Dari hasil pengelolaan sampah, kami bisa menghasilkan 300 hingga 500 kilo gram pupuk organik perbulan. Untuk itu kami berharap pemerintah kota Makassar mempromosikan penjualan pupuk organik ini,” terang Ismail.
Dengan begitu, pada saat penerapan New Normal Berbasis Kearifan Lokal nanti, pupuk organik tentu bisa menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat. Selain itu, pupuk organik juga bisa menekan jumlah sampah yang kerap menjadi masalah warga Makassar.