23 C
Makassar
Wednesday, October 23, 2024
HomeNasionalSentil Covid-19 di Jakarta, Rocky Gerung Sebut Ridwan Kamil Cemburu

Sentil Covid-19 di Jakarta, Rocky Gerung Sebut Ridwan Kamil Cemburu

Penulis(*)
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Tawaran Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada Anies Baswedan, untuk menggunakan sejumlah rumah sakit di Jabar bagi pasien Covid-19 dinilai berbasis kecemburuan sebagai sesama kepala daerah.

Hal itu disampaikan pengamat politik Rocky Gerung, dalam video podcast di channel Youtube Rocky Gerung official. Ridwan Kamil dianggap ingin memperlihatkan kepada publik bahwa penangan Covid-19 di Jabar lebih baik dari Jakarta.

“Kelihatan pola argumentasinya basisnya adalah kecemburuan. Menganggap bahwa kalau Anies tak bisa kita bisa. Supaya anggaran Covidnya pindah ke Jawa Barat apa?” kata Rocky Gerung, (15/9/2020).

Baca: Rocky Gerung: Ridwan Kamil dan Bima Arya Itu Kembar Siam?

Menurut dia, argumentasi Ridwan Kamil seolah berdoa agar makin banyak orang terkena Covid-19 agar bisa ditampung. Dia menyebut Ridwan Kamil ngaco karena menawarkan bantuan tersebut.

“Dia berdoa suapaya makin banyak orang kena Covid supaya dia tampung? Jadi lain jalan pikirannya,” katanya.

“Anies membangun PSBB untuk menghentikan ekspansi dari Covid, Ridwan Kamil minta ekspansinya pindah ke Jabar, kan ngaco kan.” tambahnya lagi.

Baca: Rocky Gerung: Mahfud Md Profesor Beneran, Tapi

Dalam tayangan video tersebut, Rocky Gerung juga menganggap kalau kritik Ridwan Kamil atas penerapan PSBB di Jakarta karena sebuah desain dan digerakkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.

Rocky mengaku heran karena kritik Ridwan Kamil dan Walikota Bogor Bima Arya serupa, yakni soal hubungan PSBB dengan IHSG.

“Sesuatu itu menjadi mencurigakan kalau bahasanya sama. Lain kalau Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bogor, pak Ridwan Kamil dan Bima Arya itu kembar siam, bisa mungkin cara berfikirnya sama.

Kritik Ridwan Kamil dan Bima Arya yang dilontarkan secara bersamaan adalah sebuah orkestrasi yang dipimpin oleh Airlangga.

“Begitu Airlangga mengucapkan kalau negara dirugikan oleh Anies seluruh punakawan bicara sama. Kenapa tidak ada kritik lain soal hubungan IHSG dengan PSBB, datanya saja ngaco,” katanya.

“Kelihatan bahwa ini kepala daerah dikumpulkan untuk mengepung Anies. Ini kayak kerjaan preman, begal ketemu begal ngerampok pasar. Itu tidak menunjukkan leadership,” pungkasnya.

(*)

spot_img
spot_img

Headline

spot_img