SULSELEKSPRES.COM – Mantan pendiri PAN Abdillah Toha menganggap, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh senior bukanlah gerakan moral tapi gerakan politik.
Hal itu dia sampaikan melalui media sosialnya, (18/8/2020). Selain mengkritik KAMI, Abdillah juga menyentil Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun yang ikut mendukung gerakan tersebut.
“Bung @ReflyHZ , sayang anda kok ikut ikutan yang begini,” kata Abdillah.
Menurutnya, jika dilihat dari para inisiator gerakan tersebut terlihat bukanlah gerakan moral tapi gerakan politik. KAMI disebut terbentuk karena alasan sakit hati politik.
“Kalau lihat inisiatornya ini jelas gerakan politik. Bukan gerakan moral. Setuju ada gerakan moral tapi ini adalah gerakan sakit hati politik,” katanya.
Bung @ReflyHZ , sayang anda kok ikut ikutan yang begini. Kalau lihat inisiatornya ini jelas gerakan politik. Bukan gerakan moral. Setuju ada gerakan moral tapi ini adalah gerakan sakit hati politik. https://t.co/xkNA0prPYO
— Abdillah Toha (@AT_AbdillahToha) August 18, 2020
KAMI diketahui telah menggelar deklarasi di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Selain Abdillah, penggiat media sosial Denny Siregar juga memberi sindiran. Denny menyindir dengan menyebut cari perhatian dan usia para tokoh yang membentuk gerakan tersebut.
“Udah tua gak usah pake deklarasi2an di tempat panas deh. Entar mau caper, malah stroke. Ngerepotin orang aja,” sentil Denny Siregar melalui akun Twitternya, (18/8/2020).
“Pak @aniesbaswedan tolong kirim ambulans yang banyak ke tugu proklamasi. Banyak yang udah sepuh, jangan sampe jatuh trus nyalahin @jokowi lagi nanti,” tambahnya lagi.
Tak berhenti disitu, Denny juga memplesetkan KAMI sebagai koalisi aksi Manula Indonesia. Manula diketahui sering digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang telah berusia di atas 60 tahun.
“KAMI = Koalisi Aksi Manula Indonesia,” tulis Denny.
Deklarasi KAMI dihadiri sejumlah tokoh seperti Presidium KAMI Din Syamsuddin, Rachmad Wahab, Titik Soeharto, Meutia Farid Hatta, MS Kaban, Bahtiar Chamsyah, Said Didu, Ichsanudin Noorsy, hingga Rocky Gerung.
Din Syamsuddin dalam sambutannya menjelaskan kalau KAMI merupakan gerakan politik yang berbasis nilai moral. Dia juga mengajak semua elemen untuk bergabung.
“KAMI sebagai gerakan moral bersama, kita bergerak dan berjuang untuk itu, bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, ya, kita juga berpolitik tapi politik moral, tetapi politik berbasis nilai-nilai moral, maka mari bergabung,” pungkas Din.
(*)