Sinar Matahari Picu Vlek Hitam di Wajah

Ilustrasi paparan wajah dari sinar matahari/ INT

JAKARTA – Indonesia yang merupakan negara tropis, menyebabkan sinar matahari sangat berlimpah. Hal itu bisa membawa dampak pada wajah, jika tidak dijaga dengan baik.

Salah satu persoalan wajah adalah vlek hitam. Sebagian besar kaum perempuan sangat terganggu dengan masalah tersebut, sehingga butuh penanganan ekstra untuk menghalau masalah tersebut.

Memakai tabir surya menjadi wajib. Bila kita tak rutin menggunakan tabir surya sejak dini, vlek hitam di wajah dipastikan akan muncul di usia 40-an.

Menurut dr.Eddy Karta Sp.KK, dilansir dari kompas.com, pigmentasi pada kulit wajah yang menyebabkan muncul bercak kecoklatan disebabkan karena paparan sinar ultraviolet A. Jenis sinar ini tidak menyebabkan kulit terbakar tapi membuat kulit kehitaman.

“Kalau di usia 30-40 tahun sudah muncul vlek hitam, biasanya saat usia SMA orang tersebut sering terpapar sinar matahari,” katanya dalam acara peluncuran produk Optimals Even Out dari Oriflame di Jakarta (5/9).

Paparan sinar matahari juga akan menyebabkan penuaan dini, misalnya kulit kusam, kering, dan muncul kerutan.

Pemakaian tabir surya, menurut Eddy, juga penting bagi orang yang beraktivitas di dalam ruangan. “Paparan sinar matahari juga bisa masuk lewat jendela, sinar lampu atau api, lama kelamaan juga memicu pigmentasi di kulit,” paparnya.

Untuk aktivitas yang lebih banyak berada di ruangan, produk tabir surya dengan tingkat SPF 20 sudah cukup. “Tabir surya harus diaplikasi ulang setiap 4 jam. Semakin tinggi SPF-nya makin lama juga proteksinya terhadap kulit. Tapi, sesuaikan dengan seberapa banyak kita akan terpapar matahari,” katanya.

Selain memakai tabir surya, perlindungan wajib terhadap sinar matahari adalah penggunaan pelembab. “Tabir surya dan pelembab wajib dipakai setiap hari. Ini akan menjadi seperti lapisan kedua pada kulit, melindunginya dari sinar matahari dan polusi,” katanya.