27 C
Makassar
Monday, February 10, 2025
HomePolitikSukses di Pileg dan Pilwalkot Makassar, Munafri Dapat Dukungan Pimpin Golkar Sulsel

Sukses di Pileg dan Pilwalkot Makassar, Munafri Dapat Dukungan Pimpin Golkar Sulsel

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) dijadwalkan pada Agustus 2025.

Musda tersebut digelar untuk memilih ketua Golkar Sulsel.

Hal ini mengingat masa kepemimpinan Taufan Pawe pada periode 2020-2025 bakal berakhir.

Kini, sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat potensial untuk memimpin partai berlambang pohon beringin.

Dari berbagai latar belakang, mulai dari anggota DPR RI, kepala daerah terpilih, hingga politisi senior berpengalaman.

Salah satunya nama Munafri Arifuddin alias Appi muncul sebagai salah satu yang paling diperhitungkan.

Ketua DPD II Golkar Makassar itu dianggap sebagai calon terkuat untuk memimpin Golkar Sulsel.

Prestasi dan pengalamannya dalam memimpin partai di tingkat kota, diakui sebagai modal besar untuk mengemban tugas lebih besar di tingkat provinsi.

Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM Golkar Makassar, Arief Wicaksono, menyatakan bahwa kesuksesan Appi dalam mengembalikan marwah Golkar Makassar tidak dapat dipungkiri.

“Pada Pemilu 2024, suara terbanyak di Kota Makassar datang dari caleg-caleg yang dipimpin oleh Pak Appi. Selain itu, Golkar Makassar berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPRD,” ujarnya.

Pada Pemilu 2024 lalu, Appi termasuk sukses menaikkan kursi Golkar di DPRD Makassar.

Di mana, Appi sukses memimpin Partai Golkar Makassar kembali ke posisi yang lebih baik setelah sempat terpuruk di Pemilu sebelumnya.

Golkar Makassar berhasil meraih enam kursi di DPRD Kota Makassar, naik satu kursi dibandingkan Pemilu 2019.

Prestasi ini dinilai sebagai buah dari kepemimpinan Appi yang mampu mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin di Kota Makassar.

Di sisi lain, Golkar meraih suara tertinggi di antara semua partai politik peserta pemilu lainnya.

Meskipun, raihan kursinya kalah dari Partai NasDem yang mampu meraih 8 kursi.

Total 97.209 suara yang diraih Golkar di Makassar merupakan akumulasi dari lima daerah pemilihan (dapil).

Rinciannya, di Dapil 1 Golkar meraih 15.257 suara, dapil 2 sebanyak 32.053 suara, dapil 3 mencapai 17.956 suara.

Kemudian, Dapil 4 mendapatkan 17.228 suara, dan dapil 5 memperoleh 14.715 suara.

Selanjutnya, Appi ikut andil mempertahankan kursi Golkar di DPRD Sulsel Dapil Makassar A.

Dengan meraih suara pribadi sebanyak 29.802 suara.

Keberhasilannya ini semakin memperkuat posisi Appi sebagai sosok yang mampu menorehkan prestasi politik yang mengesankan.

Kendati berhasil menang di Dapil Makassar I, Appi terpaksa meninggalkan kursi legislatif setelah diperintahkan oleh DPP Golkar untuk maju bertarung di Pilwalkot Makassar 2024.

Bersama pasangannya Aliyah Mustika Ilham, Appi meraih kemenangan telak dengan memperoleh 319.112 suara atau sekitar 54,72 persen.

Kemenangan ini dianggap tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi.

Namun juga membuktikan bahwa Appi memiliki daya tarik dan elektabilitas yang tinggi di mata masyarakat.

“Dari sederet realitas itu saja, saya pikir Pak Appi sangat berpeluang menakhodai Partai Golkar Sulsel,” tegas Arief Wicaksono.

Sejauh ini, sudah tiga nama telah nyatakan sikap siap maju sebagai calon Ketua Golkar Sulsel.

Keduanya, politisi senior sekaligus mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin.

Kemudian, nama Ketua Harian Golkar Sulsel Kadir Halid.

Adik anggota Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid itu saat ini menjabat Ketua Komisi D DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Lalu, Mantan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid.

Menanggapi nama-nama yang muncul, Wakil Ketua Partai Golkar Sulsel Bidang Organisasi, Armin Toputiri angkat suara.

Eks anggota DPRD Sulsel itu menegaskan bahwa seluruh kader berhak untuk maju dalam bursa calon di Musda 2025.

Armin berpendapat bahwa proses pencalonan akan dilakukan secara terbuka dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Sebagai kader, saya rasa siapapun berhak untuk maju. Nanti, hasil pendaftaran akan melalui proses verifikasi berkas sesuai dengan AD/ART Golkar,” ujar Armin.

Menurutnya, setiap calon yang ingin mendaftar harus memenuhi beberapa syarat, seperti usia, status keanggotaan, dan persyaratan lainnya yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

Yang terpenting adalah setiap kader harus memperhatikan aspek Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan tidak Tercela atau PDLT.

Armin juga menegaskan bahwa keputusan siapa yang akan maju sebagai calon ketua Golkar Sulsel bukan berdasarkan preferensi tertentu, melainkan hasil dari proses demokrasi yang sehat dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh partai.

“Kita tidak menjurus kepada siapapun, semua orang berhak mendaftar. Dan tentu saja, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para calon,” lanjut Armin.

Lebih jauh, Armin menuturkan bahwa perkembangan dalam Musda Golkar Sulsel 2025 nanti mungkin akan membawa perubahan terhadap beberapa syarat pencalonan.

Di mana perubahan itu dapat disesuaikan dengan dinamika yang ada dalam forum tersebut.

Dengan demikian, partai akan memastikan bahwa calon ketua yang terpilih benar-benar memenuhi kriteria dan siap mengemban amanah dengan baik.

Musda Golkar Sulsel 2025 dinilai akan menjadi momentum penting dalam menentukan arah kepemimpinan partai berlambang beringin rindang di Sulsel.

Sejumlah nama kader, termasuk Armin Toputiri sendiri, telah mulai terdengar masuk dalam bursa calon Ketua Golkar Sulsel.

Namun Armin menegaskan bahwa semua keputusan tetap akan bergantung pada hasil forum Musda dan keputusan para pemilik suara.

Pemilik suara dalam Musda Golkar terdiri dari beberapa pihak yang masing-masing memiliki satu suara.

Pertama, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (1 suara)

Kedua, Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sulsel (1 suara).

Ketiga, Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi (1 suara).

Keempat, Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten/Kota (1 suara).

Kelima, Pimpinan Daerah Organisasi Sayap (AMPG dan KPPG) tingkat Provinsi (1 suara).

Keenam, Pimpinan Daerah Ormas Pendiri (SOKSI, KOSGORO 1957, dan Ormas MKGR) tingkat Provinsi (1 suara).

Ketuju, Pimpinan Daerah Ormas yang Didirikan (AMPI, MDI, HWK, AL-HIDAYAH, dan SATKAR ULAMA) tingkat Provinsi (1 suara).

Setiap unsur ini memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan dan pemilihan di tingkat provinsi.

Taufan Pawe Persilahkan Kader Maju Calon Ketua Golkar Sulsel

Taufan Pawe tidak mempersoalkan jika ada kader yang maju mencalonkan diri untuk posisi Ketua Golkar Sulsel.

Ketua Partai Golkar Sulsel periode 2020-2025 itu membuka peluang besar bagi seluruh kader untuk maju dalam bursa calon Ketua.

Hal ini disampaikan menyusun keputusannya yang menjadwalkan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel yang digelar pada Agustus 2025.

Taufan Pawe yang juga anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan bahwa proses pencalonan Ketua Golkar Sulsel akan berjalan secara alami.

Oleh karena itu, Taufan Pawe tidak akan menghalangi siapapun yang memiliki niat untuk maju.

“Kalau ada yang punya keinginan untuk maju (silakan), biarlah proses itu berjalan dengan sendirinya,” kata Taufan.

Taufan Pawe mengindikasikan bahwa Golkar Sulsel mengedepankan prinsip demokrasi dalam memilih pemimpin baru.

Terlebih soal pemilihan pucuk pimpinan, tentu saja akan bergantung pada suara para pemilik hak suara dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Taufan menegaskan bahwa keputusan akhir terkait pemilihan ketua partai tetap berada di tangan para pemilik suara di tingkat kabupaten dan kota.

“Semuanya tergantung pada pemilik suara. Jadi, tanyakan saja langsung kepada mereka,” tambah Taufan.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img