Vulkanik Gunung Agung Tutupi Langit Denpasar, Bandara Ngurah Rai Ditutup Sementara

"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," kata juru bicara BNPB, Sutopo Nugroho dalam rilis tertulisnya, Senin (27/11) pagi.(BNPB)

SULSELEKSPRES.COM – Penutupan sementara Bandar udara Ngurah Rai, Denpasar, karena erupsi vulkanik Gunung Agung, menyebabkan setidaknya ada 402 penerbangan dari dan menuju Bali terkena dampaknya.

Di Bandara Ngurah Rai, sempat terjadi penumpukan penumpang setelah otoritas terkait mengumumkan penutupan bandara, Senin (27/11) pagi, walaupun sebagian pengumpang telah mengetahui informasi itu sebelumnya dari media.

Sementara, beberapa calon penumpang di Bandara Sukarno Hatta, Jakarta, yang berencana ke Bali mengaku kecewa, tetapi kemudian memahami situasi darurat dari dampak erupsi gunung Agung.

Keterangan resmi otoritas terkait dilansir BBC Indonesia menyebutkan, penutupan sementara bandara Ngurah Rai karena “abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar.”

Demi “alasan keamanan”, penerbangan dari dan menuju bandara tersebut kemudian ditutup sementara sampai pukul 07.00 Wita Selasa (28/11) besok, kata Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono dalam keterangan pers, Senin pagi.

Akibat penutupan ini, sekitar 400 penerbangan internasional dan domestik terkena dampaknya. “Untuk sementara terdapat 402 penerbangan datang dan berangkat yang akan terdampak,” ujar Corporate Secretary AP I Israwadi kepada detikcom, Senin pagi.

Sebagai jalan keluarnya, pesawat yang tengah terbang – domestik maupun internasional – menuju Denpasar, akan dialihkan ke bandara-bandara terdekat seperti Jakarta, Makassar, atau Surabaya, ungkap Wisnu.

“Data yang masuk sementara ini terdapat tujuh penerbangan yang sudah dialihkan,” jelas Wisnu dalam keterangan tertulisnya.