Wukuf di Arafah, Jemaah Haji wujudkan Nilai-Nilai Kemanusian

Alur menuju Arafah/ KEMENAGRI

MEKKAH – Jutaan Jemaah haji hari ini, kamis (31/8) atau 9 Zulhijah 1438 H melakukan wukuf di Arafah, mekah Arab Saudi. Setelah wukuf, kamis malam akan bergerak ke Muzdalifah dan selanjutnya tengah malam menuju ke Mina.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj Indonesia mengatakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang terdiri dari sejumlah Kementerian/ Lembaga/TNI Polri/ Instansi terkait ini, siap mengantarkan jemaah Haji Indonesia melaksanakan rukun dan wajib haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

Menag memberikan pesan khusus kepada jemaah haji Indonesia terkait pelaksanaan puncak ibadah haji,wukuf di Arafah. Menurut Menag, ada dua ciri haji mabrur, yakni ith’am ath-tha’am dan ifsa’us-salam, memberi makan dan menebarkan salam. Memberi makan merupakan simbol kepedulian sosial. Sebab agama hadir untuk kepentingan sosial, tidak semata individual. Kepedulian adalah ciri kemabruran.

Ciri kemabruran kedua adalah menebarkan salam. Menag mengatakan, salam merupakan simbol menebar perdamaian. Menag berharap sekembalinya di Tanah Air, Jemaah haji mendapat haji mabrur, semakin meningkat kepedulian sosial dan menjadi duta penebar kedamaian di lingkungan masing-masing. Jemaah haji, wujudkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Semoga semua lancar wukufnya, karena tidak ada keinginan setiap jemaah selain mendapatkan kemabruran,” ujar Menag, melalui rilis Kemenag Sulsel.

Hingga saat ini, Indonesia menjadi negara pengirim jemaah haji terbanyak dunia yaitu 221.000 jemaah. Sedangkan 4 Negara dengan jemaah haji terbanyak lainnya adalah Pakistan 179.000 jemaah, India 170.000 jemaah. Selanjutnya adalah Bangladesh 128.000 jemaah dan Nigeria 95.000 jemaah.
Fakta lain yang membanggakan, meski Indonesia dengan negara jumlah jemaah terbanyak tapi Jemaah haji Indonesia terkenal tertib , rapi, dan sopan.

Patuhi Larangan lontar Jumrah Di tengah kepadatan Mina dan untuk mengatur pergerakan jemaah ke lokasi lontar jumrah (jamarat), Pemerintah Arab Saudi telah membuat jadwal larangan melontar jumrah. Lebih lanjut lagi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan demi keselamatan dan ketertiban , jemaah harus mematuhi aturan melontar jumrah.

“Jemaah sebelum berangkat ke jamarat, harus memperhatikan sinyal lampu, merah atau hijau,” kata Menag

Sementara itu, dr.Eka Jusup Singka Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengatakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah siap melayani jemaah di Arafah dan Mina. Semua petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya secara terintegrasi dan tersistem dalam satu kesatuan komando Armina.
Selain itu, juga telah disiapkan layanan kesehatan mobile melalui pos pos pelayanan kesehatan yang ada di Arafah, Musdalifah dan Mina. Pelayanan kesehatan ini melibatkan tenaga kesehatan yang terhimpun dalam Tim Promotif-Preventif, Tim Gerak Cepat dan Tim Kuratif-Rehabilitatif.

“Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada jemaah haji dari ketiga KKHI di atas berupa pelayanan kesehatan rawat inap, rawat jalan dan rujukan,”jelasnya.

Hingga tanggal 29/8/ Jumlah data jemaah haji yang meninggal dunia sejak dari embarkasi dan Saudi Arabia berjumlah 165 orang. Sedangkan untuk jemaah yang sakit akan disafari wukufkan. Para jemaah akan diberangkatkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daker Makkah menuju Arafah menggunakan ambulans.

“Mereka akan berada di Arafah beberapa menit kemudian akan dipulangkan kembali ke KKHI Makkah,” katanya.
Penyelenggaran Haji adalah tugas nasional, oleh karena itu jemaah haji Indonesia akan mendapatkan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sejak di tanah air dan tiba di Arab Saudi hingga kembali lagi ke Indonesia.