SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menerima kunjungan silaturahmi, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, di Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Kunjungan bersama pejabat Mendes PDTT ini diawali dengan perbincangan santai tentang kunjungan kerja menteri selama di Sulsel, kemudian dilanjutkan dengan agenda makan siang. Ia datang bersama istri, Lilik Umi Nasriyah. Ketua TP-PKK Sulsel, Lies F Nurdin juga ikut menyambut.
Abdul Halim menyampaikan, pembangunan desa harus bertumpu pada dua hal. Yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi.
Ia yang akrab disapa Gus Menteri itu menyebutkan, SDM dan ekonomi merupakan sektor yang sama-sama penting dan harus menjadi prioritas sehingga tidak boleh diambil salah satunya.
“Karena keduanya sama dengan bicara tentang lebih dulu mana antara ayam dan telur tidak ada ujungnya. Dua-duanya antara SDM dan ekonomi ini mutlak,” ungkap Gus Menteri.
Hal itu juga disampaikan saat memberikan arahan di Balai Latihan Masyarakat (BLM) Makassar, Jumat 16 Oktober 2010.
Gus Menteri meminta agar seluruh BLM milik Kemendes PDTT yang tersebar di beberapa daerah juga fokus pada pengembangan SDM, selain melakukan pelatihan untuk meningkatkan ekonomi desa. Adapun pesertanya tidak harus selalu warga desa, bisa juga Pendamping Desa atau Kepala Desa dan Aparatur Desa.
BLM juga dapat memfasilitasi antar Kepala Desa untuk berbagi pengalaman membangun desa. Kepala Desa yang berprestasi diberikan fasilitas berbagi pengalamannya agar dapat ditiru oleh kepala desa yang lainnya.
“Percepatan pembangunan desa kuncinya satu, yaitu meniru keberhasilan yang sudah diraih oleh Kepala Desa dan Desa yang berhasil, atau istilahnya replikasi atau kloning atau adopsi pada berbagai keberhasilan yang dilakukan atau diraih oleh desa lain,” sebutnya.
Gus Menteri juga melakukan rapat virtual yang diikuti oleh seluruh Kepala Desa di Sulsel, membahas progres penyaluran BLT Dana Desa. Kemudian bersama Kepala BLM Makassar Sumardi melanjutkan menanam pohon mangga di kebun bagian belakang.
Sementara agenda Kemendes PTT lainnya di Sulsel, yakni di Sengkang, Kabupaten Wajo, Jumat (16/10), Wakil Menteri Kemendes PTT, Budi Arie Setiadi menyambangi lokasi transmigrasi UPT Bekkae 2, Desa Passeloreng, Kecamatan Gilireng.
Turut bersama Wamendes Budi, Dirjen PKP2Trans R Hary Pramudiono, Bupati Wajo Amran Mahmud, pejabat Kemendes PDTT dan Forkompida Kabupaten Wajo.
Wamendes disambut dengan proses adat berupa pengalungan sarung sutera oleh Bupati dilanjutkan untuk Dirjen Hari dan pejabat Kemendes PDTT lainnya.
Wamendes Budi Arie bersama pejabat yang hadir kemudian melakukan penanaman bibit padi Gogo Varietas Lokal Organik di sebuah lahan yang telah disiapkan.
Wamendes Budi Arie dalam sambutannya berharap para transmigran di UPT Bekkae 2 ini bisa betah dan semangat mengelola lahan subur di wilayah itu.
“Mudah-mudahan bisa meningkatkan pendapatan, menyekolahkan anak dan jadi cerita indah di transmigrasi untuk anak cucu,” kata Wamendes Budi Arie.
Sebagai pendatang, para transmigran diminta bisa bersosialisasi dan berkomunikasi juga gotong royong dengan warga lokal agar pembangunan di Indonesia ini bisa lebih maju.
Wamendes Budi Arie mendoakan agar para transmigran di Desa Passeloreng ini bisa maju dan sejahtera serta untuk selalu berdoa.
“Berdoa agar pembangunan ini bisa dikerjakan bersama-sama. Jika Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kepala Desa dan seluruh masyarakat bersatu padu dan gotong royong, saya pembangunan dan kemajuan segera terwujud,” kata Budi Arie.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud, mengatakan, kawasan UPT 2 Bekkae bakal jadi kawasan pertanian terpadu dengan berbagai potensi kesejahteraan masyarakat dan tanaman pangan, pertanian, unggas agar kesejahteraan warga transmigran juga meningkat.
Bupati berterima kasih dengan bantuan yang dikucurkan oleh Kemendes PDTT berupa pembangunan jalanan beton sepanjang 1,4 kilometer dengan anggaran Rp3,1 miliar, Pembangunan rumah transmigran 40 unit sebesar Rp2,6 miliar, embung dengan anggaran Rp500 juta, kemudian pembangunan infrastruktur lainnya.