MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Pengurus Provinsi Sulawesi Selatan gelar pelatihan wasit dengan tajuk Refreshing Wasit Bulutangkis di warkop TemaNgopi, pada Selasa (27/10).
Kegiatan tersebut sifatnya terbatas, sehingga hanya diikuti oleh 25 peserta berasal dari unsur wasit PBSI Kota, maupun wasit PBSI daerah.
Pembatasan peserta ini tidak lepas dari kondisi Pandemi Covid-19 yang masih melanda. Sehingga pembatasan peserta dianggap penting untuk menghindari kerumunan dan penularan virus.
Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas wasit. Selain itu, juga untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan baru dari BWF, yang merupakan induk dari organisasi Bulutangkis dunia.
BACA:Â Anak Didiknya Dipanggil Timnas, Ini Komentar Pelatih Akademi PSM
Sebab, di masa pandemi ini ada sejumlah aturan yang berubah dalam dunia bulutangkis,Dihilangkannya jabat tangan antar sesama atlet, wasit, dan petugas pertandingan lainnya.
Selain itu, prises pergantian shutllecock juga tidak lagi diberikan secara langsung oleh service Judge ke pemain, serta berbagai aturan-aturan tertentu.
Menurut keterangan ketua PBSI Pengprov Sulsel, Devo Khaddafi, di masa pandemi seperti saat ini, PBSI belum bisa melaksanakan kegiatan Kejuaraan Bulutangkis. Itulah sebabnya hanya kegiatan Pelatihan saja yang bisa dilakukan.
“Di masa pandemi ini, tidak memungkinkan bagi kami untuk menggelar kejuaraan. Sehingga hanya kegiatan yang sifatnya peningkatan skill saja yang kami lakukan, seperti halnya pelatihan ini,” ujarnya.
Devo berharap, dengan terlaksananya kegiatan refreshing wasit ini, para wasit PBSI dapat Mengingat kembali aturan-aturan dalam pertandingan Bulutangkis, khususnya aturan-aturan baru dalam suatu pertandingan di masa pandemi.
“Mudah-mudahan para wasit bisa mengingat dengan baik aturan yang ada, ditambah lagi dengan aturan baru selama masa pandemi,” jelas Devo.