MAKASSAR,SULSELEKSPRES.COM – Kinerja operasional PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/Pelindo Regional 4 di tahun 2021 menunjukkan catatan positif di mana arus kapal, barang, peti kemas dan penumpang rerata mengalami peningkatan sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Regional Head 4 PT Pelabuhan Indonesia Dwi Rahmad Toto mengatakan, peningkatan tersebut dipicu situasi ekonomi khususnya di wilayah Indonesia Timur yang mulai merangkak naik meskipun pandemi Covid-19 belum usai.
“Peningkatan tertinggi yaitu pada arus penumpang yang bertumbuh sebesar 27,78% atau menjadi 3.687.388 orang yang melakukan debarkasi atau turun dan embarkasi atau naik di semua pelabuhan cabang di Pelindo Regional 4 hingga akhir tahun lalu,” terang Toto.
Selanjutnya kata dia, peningkatan sebesar 10,70% terjadi pada total arus barang di dermaga umum dan non dermaga umum. Pada 2021, arus barang di dermaga umum mencapai 6.826.952 ton atau meningkat 14,13% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menyusul arus barang di non dermaga umum yang juga bertumbuh sebesar 9,77% pada 2021 dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang berada di angka 22.132.725 ton.
Kemudian peningkatan juga terjadi pada arus call kapal di dermaga umum dan non dermaga umum yang bertumbuh sebesar 8,77% pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya yang bertengger di angka 75.419 call kapal.
Toto menambahkan, tahun ini pihaknya juga mencatat peningkatan sebesar 3,86% terhadap total arus peti kemas di terminal dan non terminal. “Pada 2020 jumlah total arus peti kemas di Pelindo Regional 4 mencapai 2.118.848 Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs). Meningkat jadi 2.200.578 TEUs di akhir tahun lalu,” ujarnya.
Dia berharap tahun ini pihaknya tetap menorehkan kinerja yang positif dengan peningkatan rerata 10% pada setiap operasional yang dijalankan Perseroan, khususnya di Regional 4.
“Harapannya di tahun 2022 ini bisnis yang dijalankan Pelindo Regional 4 terus meningkat dan bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya melalui kinerja operasional yang selalu positif,” tukas Toto.
Progress MNP Capai 84,818%
Sementara itu terkait pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Makassar New Port, Project Management Officer (PMO) Investasi Pelindo Regional 4 Arwin menuturkan bahwa hingga 17 Januari 2022 progress fisiknya sudah mencapai 84,818%.
“Seperti kita ketahui bersama, Makassar New Port (MNP) Tahap 1A telah dioperasikan sejak November 2018 lalu, dan saat ini yang sedang dikerjakan adalah Tahap 1B dan 1C,” bebernya.
Di Tahap 1B dan 1C menurut Arwin, pihaknya sedang mengerjakan konstruksi dengan kegiatan produksi dan instal beton precast, pengecoran beton in-situ dermaga, pekerjaan lapis pondasi paving block, serta rehandling.
Dia menuturkan, pada tahun lalu PSN yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 ini telah melayani bongkar muat peti kemas sebanyak kurang lebih 140.000 TEUs atau tumbuh hampir 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Saat ini lanjut Arwin, MNP baru memiliki lapangan penumpukan seluas 16 hektare dengan panjang dermaga 360 meter. “Total untuk Tahap 1, MNP dirancang memiliki dermaga dengan panjang 1.600 meter dan lapangan penumpukan seluas 50 hektare untuk menampung sekitar 2.500.000 TEUs peti kemas.
Sebagai salah satu PSN, Makassar New Port dibangun dan akan menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Indonesia bagian timur untuk semakin memperlancar arus logistik barang dan juga menjadi hub di kawasan ini.
Nantinya di dalam MNP juga akan ada kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan atau integrated port, yakni pelabuhan dengan kawasan industri akan menyatu sehingga nanti seluruh biaya yang terkait dengan barang logistik bisa ditekan lebih rendah karena barang yang keluar dari pabrik bisa langsung masuk pelabuhan.