SULSELEKSPRES.COM – Keinginan mantan Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan untuk menghabisi Najamuddin sudah muncul sejak tahun 2020 lalu.
Sebelum meminta bantuan anggota Polisi sebagai eksekutor, Iqbal Asnan juga pernah meminta jasa paranormal atau dukun. Najamuddin menjadi sasaran santet namun hal itu tak mempan.
“Pembunuhan ini mulai dari mencari dukun, ada orang yang disuruh untuk melempar sesuatu ke rumah korban, tapi tidak meninggal. Akhirnya dia mencari orang yang bisa membunuh si korban ini. Maka ketemu dan terjadilah penembakan ini,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, (19/4) dikutip dari CNNIndonesia.
Iqbal sepertinya sudah tak sabar. Dia kemudian menyewa jasa eksekutor untuk membunuh Najamuddin yang juga merupakan pegawai Dishub Makassar.
Pelaku eksekutor belakangan diketahui berasal dari daerah yang sama dengan Iqbal.
“Karena eksekutor ini satu daerah dengan otak. Karena merasa ikut sakit hati waktu otak pelaku disakiti oleh korban sehingga mau melakukannya.”
Adapun uang Rp85 juta disebut bukan sebagai bayaran tapi tanda terima kasih. “Bukan untuk membayar tapi ucapan terimakasih uang Rp85 juta itu,” ujarnya lagi.
Dari pemeriksaan juga terungkap kalau motif pembunuhan itu adalah sakit hati terkait hubungan asmara.
“Jadi berdasarkan penyelidikan diketahui motifnya karena asmara. Kita sesuaikan semua keterangan dari saksi-saksi sehingga dari situ kita menyakini bahwa ada satu sebagai otak dari kejadian ini,” pungkasnya.
