26 C
Makassar
Thursday, December 12, 2024
HomeHukrimIstri Polisi di Makassar Laporkan Suami ke Polda Sulsel

Istri Polisi di Makassar Laporkan Suami ke Polda Sulsel

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Seorang istri polisi di Makassar terpaksa melaporkan suaminya sendiri karena tidak tahan atas perlakuan yang diterimanya.

Ningsi (37) Bhayangkari melaporkan suaminya Brigpol Fachrul Purnama Putra (34) terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan penelantaran rumah tangga, serta dugaan tindak pidana pencurian dalam keluarga.

Fachrul merupakan anggota Polri yang berdinas di Polres Sinjai. Sebelumnya, pernah bertugas di Polda Sulsel. Kasus pelaporan KDRT dan penelantaran rumah tangga telah dilayangkan pada 23 Agustus 2022 dengan nomor laporan LP/B/870/VIII/2022/ SKPT Polda Sulsel.

Sementara kasus dugaan tindak pidana pencurian dengan laporan polisi LP/B/1041/X/2022/SKPT/2022/ Polda Sulawesi Selatan dilaporkan pada 6 Oktober 2022.

Ningsi mengaku setiap cekcok dengan Fachrul selalu berakhir dengan dirinya mengalami kekerasan. Sudah tak terhitung kekerasan yang dialaminya, mulai dari pemukulan, dilempar remot, hingga disiram air.

Kasus kekerasan tersebut terjadi di dua tempat, yakni di Kota Makassar dan Bone. Sementara kasus pencurian terjadi di Makassar. Ia menikah secara agama pada September 2020 dan pada Februari 2021 nikah resmi.

Ia mengatakan kekerasan pertama yang dialaminya, suami mencekik lehernya hingga kesulitan bernapas. “Saya kabur (dari rumah) di bulan Juli 2022,” ujar Ningsi kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Ningsi menceritakan kekerasan lain yang dialaminya. Ia masih mengingat peristiwa tersebut terjadi satu hari sebelum lebaran. Saat itu, kata dia, ada sepupu dan keluarga yang datang membantu membereskan rumah.

“Kalau ada keluarga kan cerita banyak hal dan berisik. Dia marah dan bangun tidur dan tanpa aba-aba memukul saya (bagian lengan),” sebutnya.

Ia menuturkan suaminya adalah orang yang manipulatif, pintar memutar balikkan fakta, dan jago merayu tiap kali sudah melakukan kekerasan. Sebab itu, Ningsi selalu luluh dan tak berdaya seperti terkena hipnotis. Namun belakangan, Ia dan keluarga tak menyangka kalau suaminya menikahinya dengan motif tertentu. Saat ini, usia pernikahannya sudah 2 tahun.

Sejak menikah hingga punya anak suaminya tak pernah sekali pun memberi nafkah. Justru, harta benda miliknya, seperti mobil, dijual tanpa sepengetahuan dirinya.

“Ini kali ketiga saya melakukan gugatan cerai. Dia janji sama keluarga dan anak tidak akan melakukan lagi, tapi kenyataannya selalu berulang,” tuturnya.

Ningsi memiliki 2 anak dari suami pertamanya dan dari Fachrul 1 anak. Ia mengatakan anak kandung dari almarhum suami pertamanya pun sempat hendak dipukul karena membela dirinya saat terjadi pertengkaran.

Pada pernikahan pertamanya selama 16 tahun, Ia mengatakan tak sekalipun pernah bertengkar.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img