Diserang Berita Hoax, Jubir Prof-Andalan: Rival Panik

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Elektabilitas tinggi ditenggarai menjadi alasan utama sejumlah pihak tak berhenti menyerang pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).

Rival dinilai panik lantaran tidak bisa bersaing program dan hasil kerja. Akibatnya, cara-cara tak beradab seperti menyebar informasi hoax dilakukan dengan upaya mampu menurunkan elektabiltas Prof Andalan yang memimpin survei tertinggi.

“Calon lain sudah tidak mampu mensosialisasikan program kerja kepada masyarakat. Mereka sibuk bermain di isu negatif dan kampanye hitam. Berita hoax,” jelas Juru Bicara Calon Gubernur Sulsel Prof Andalan, Bunyamin Arsyad (2/6/2018).

Baca: Ramalan Nasib, Keberuntungan, dan Karakter 4 Calon Gubernur Sulsel dari Tanggal Lahir

Menurut Bunyamin, cara yang mereka lakukan tidak mempan. Buktinya, justru elektabilitas paket Prof Andalan semakin naik.

Bulan lalu misalnya dihamburkan brosur yang bertuliskan calon gubernur pembobong. Namun pemilih paham benar bahwa jalan rusak yang ditampilkan dalam brosur bukan di Bantaeng.

“Orang semua tahu jalan di Bantaeng itu mulus. Industri smelter yang mereka bilang bohong, ada di Bantaeng,” jelas Om Ben sapaan akrabnya.

Baca: Desain Kertas Suara Pilgub Dinilai Untungkan NH-Aziz, Ini Alasannya

Bagi dia, isu bohong tidak mempan karena bertentangan dengan fakta di lapangan. Sabtu (2 Juni 2018) beredar lagi isu murahan di media sosial. Dalam kalimat kutipan seakan-akan Prof Nurdin Abdullah berkata, tunjangan Pakasi bagi PNS membebani APDB, dan akan dihapus.

Menurut Om Ben, orang yang buat isu penghapusan tunjangan pakasi tidak paham dengan aturan.”Tunjangan Pakasi sudah dihapus oleh Gubernur Pak Syahrul Yasin Limpo tahun lalu karena bertentangan dengan undang-undang,” tegasnya.

Om Ben menjelaskan, calon lain mainkan isu negatif karena tidak mampu meyakinkan rakyat dengan program. “Sebagian besar pemilih sudah paham bahwa Prof Nurdin Abdullah telah sukses membangun Bantaeng. Prof HM Nurdin Abdullah justru semakin gencar ke daerah-daerah sampai yang terpencil sekalipun untuk mensosialisasikan program. Pada saat yang sama colon lain asyik bermain di isu yang tidak realistis. Wajarlah calon lain tidak naik-naik elektabilitasnya,” pungkasnya.

Penulis: Abdul Latif