MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi, resmi mengumumkan formasi tim transisi sebagai langkah awal dalam mempersiapkan pemerintahan baru yang berfokus pada keberlanjutan dan inovasi.
“Tim ini terdiri dari para ahli lintas bidang yang akan membantu memperkuat perencanaan dan implementasi kebijakan strategis,” jelas Appi di Hotel Arya Duta Makassar, Jumat (20/12/2024).
Appi menegaskan bahwa tim transisi bertujuan mempertajam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan menciptakan sistem pemerintahan yang lebih efektif.
“Kami ingin memastikan program-program yang sudah berjalan dengan baik dari pemerintahan sebelumnya tetap dilanjutkan atau ditingkatkan, sembari mengintegrasikan program unggulan kami secara bertahap,” ujar Appi.
Adapun lima nama “pendekar” masuk tim inti. Pertama, Prof. Dr. Aswanto (Guru besar Hukum Unhas), kedua Andi Hudli Huduri
(Regional Manager KTI Panin Bank), ketiga Muhammad Idris (Mantan Sekretaris provinsi (Sekprov) Pemprov Sulawesi Barat), keempat Prof. Dr. Batara Surya M.Si (Rektor Unibos), keluma Dara Nasution (Penggiat IT/Media Sosial).
Jejak karier nama tim transisi juga terbilang cemerlang. Seperti Prof. Dr. Aswanto. Ia adalah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sekaligus mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ini akan menangani aspek hukum dan kebijakan.
Pengalaman panjangnya di bidang konstitusi akan menjadi modal penting dalam menciptakan kebijakan yang kokoh. Prof Aswanto pernah menjabat Staf ahli Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ia pernah menjadi, Tim Sosialisasi Hak Asasi Manusia pada Kanwil Kehakiman dan HAM Sulawesi Selatan (2002), Tim Sosialisasi HAM bagi Anggota Polri Se-Indonesia (2001-2002).
Kemudian, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Provinsi Sulawesi Selatan (Pemilu 2004), Koordinator Litbang Perludem Pusat (2005), Anggota Forum Peningkatan Pembinaan Demokratisasi Penegakan Hukum dan HAM (2006)
Serta tenaga Ahli Pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Barat (2007), Tim Ahli Penyusun Naskah Akademik dalam Rangka Pembentukan Ombudsman Daerah untuk Sektor Swasta di Makassar (2007), Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan (2007) dan jabatan lainya.
Ada sosok nama masuk tim adalah Prof. Dr. Batara Surya. Ia Guru Besar Tata Kota ini akan menangani pengwilayahan dan perencanaan tata ruang. Fokusnya adalah menciptakan kota yang terstruktur dan berkelanjutan.
Prof Batara Surya saat ini menjabat sebagai Rektor untuk periode 2022-2026 di Kampus Unibos Makassar. Ia pernah juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjan Unibos.
Secaara luas, Sosok Prof Batara Surya yang menjadi idaman bagi civitas akademika Unibos juga merupakan Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2020-2021.
Prof Batara Surya berhasil dinobatkan sebagai top 2% ilmuwan teratas berpengaruh di dunia tahun 2021 berdasarkan data lebih dari 100 ribu saintis terbaik. Pada pemeringkatan tersebut, para peneliti digolongkan dalam 22 bidang dan 176 sub bidang keilmuan.
Pemeringkatan itu dipublikasikan pada publikasi ilmiah berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators. Prof Batara Surya juga memiliki jurnal internasional terindeks scopus sebanyak 35 karya ilmiah.
Dalam daftar World’s Top 2 persen Scientists 2024. Tercatat 150 ilmuwan dari berbagai lembaga riset dan universitas di ASEAN, termasuk Prof Batara Surya mewakili Universitas Bosowa.
Adapun nama tim transisi lain adalah Hudli Huduri. Ia sebagai Head Coach Regional Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli akan fokus pada ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan.
Dia juga pernah bertugas mengevaluasi dan memperbaiki pola ekonomi kota dengan pendekatan kolaboratif.
Kemudian, Dr. Muhammad Idris. Ia adalah mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Barat dan Kepala Lembaga Administrasi Negara ini akan berfokus pada tata kelola pemerintahan.
Dia akan membantu menyelaraskan alur birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sedangkan, soaok lain adalah representasi milenial dan juga kalangan perempuan. Ia Dara Nasution. Lulusan Universitas Oxford dan mantan pegawai Meta ini akan memimpin inisiatif digitalisasi dan pembinaan anak muda.
Dengan latar belakangnya di bidang teknologi, Dara diharapkan dapat mendorong modernisasi layanan publik berbasis digital.
Dengan komposisi tim yang kuat dan terarah, Munafri Arifuddin berharap transisi ini menjadi momentum penting untuk mewujudkan visi pemerintahan yang inovatif dan inklusif bagi Kota Makassar.
Terpisah, salah satu tim transisi. Prof. Dr. Aswanto menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh MULIA.
“Tentunya ini suatu kehormatan. Insyaallah, sesuai dengan amanah yang diberikan, saya akan fokus di bidang hukum,” ujar mantan Hakim MK itu.