
MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Banjir yang terjadi di Kabupaten Bantaeng diakibatkan sungai Calendu meluap sehingga tidak dapat menampung debit air hujan di hulu sungai.
Hal ini diperpaeah dengan jebolnya Dam Balang Sikuyu, yang berfungsi sebagai pengendali banjir, tidak mampu menampung volume air hujan yang begitu deras.
Hingga saat ini kabupaten Bantaeng hampir sebagian wilayahnya mengalami banjir setinggi satu hingga dua meter di tiga kecamatan
Menyingkapi bencana banjir tersebut, Pemkot Makassar melalui Dinas Pemadam Kebakaran kota Makassar mengirimkan personel tim rescue ke lokasi kejadian.
Upacara pelepasan tim resque dipimpin langsung Penjabat walikota Makassar, Yusran Jusuf, di halaman upacara kantor Dinas Damkar Kota Makassar, Kompleks PDAM, Jalan Ratulangi, Sabtu (13/6/2020).
Yusran berpesan kepada anggota tim rescue yang diberangkatkan untuk selalu menjaga kekompakan tim selama melaksanakan tugas mengevakuasi korban bencana banjir.
“Saat ini kita masih dalam masa Pandemi Covid-19 saya harap anggota yang diberangkatkan untuk bertugas memangani korban selalu menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya saat memberi arahan di hadapan tim resque Damkar.
Usai menggelar apel, kepala seksi penyelamatan dinas Damkar Makassar, Abd Gafur, mengatakan tim yang diterjunkan ke Bantaeng berjumlah 12 orang personel dengan membawa berbagai macam alat perlengkapan penyelamatan korban banjir.
“Ada dua orang dari tim penyelam yang kami bawa, ditambah beberapa orang yang akan bergerak evakuasi ditambah personel yang mendata dan assesment korban kita juga menerjunkan animal rescue bertugas melakukan penyelamatan jika ada korban terjebak di dalam reruntuhan bangunan,” terangnya.
Penulis : Widyawan Setiadi