MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya Universitas Muslim Indonesia (IPMIL UMI) tidak terima dengan insiden pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota kepolisian daerah (Polda) Sulsel terhadap saudara Indra dan Yusril.
Pemukulan tersebut terjadi pasca kedua tersangka (Kasus pembunuhan Mahasiswa UMI) baru saja selesai menjalani sidang di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Sulsel, Kamis (11/6/2020) yang lalu.
Menurut keterangan pengurus IPMIL UMI, Khasim Asngari, informasi tersebut diperoleh dari orang tua Indra, yang mengaku menerima laporan dari anaknya, setelah Indra dan seorang rekannya,Yusril, mendapat pukulan dari oknum anggota Polda Sulsel.
” Insiden itu terjadi pada hari Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 14:00 WITA di Rutan Polda. Pemukulan itu terjadi sesaat setelah selesai sidang terdakwa Indra dan yusril ,” ujar Khasim menirukan ucapan orang tua Indra.
“Mungkin benar terjadi pemukulan, karena kami langsung menghubungi orang tua Indra dan pengacaranya yang membenarkan insiden tersebut,” lanjutnya kepada Sulselekspres.com, Sabtu (13/6/2020) malam.
Sementara ketua umum IPMIL Raya UMI meminta pihak Polda Sulsel melakukan penyelidikan atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh anggotanya, keudian pelaku diproses secara hukum.
“Sangat disayangkan tindakan oknum anggota Polda Sulsel dengan melakukan pemukulan atas terdakwa yang baru saja usai menjalankan persidangan,” ujar Ical Sente.
“Kejadian ini sangat disayangkan. Apalagi pelakunya adalah anggota kepolisian yang seharusnya melindungi dan mengayomi ,” tambahannya.
Pengurus IPMIL Raya UMI meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kemudian mereka juga meminta kepada Propam untuk melakukan sidang kode etik sebagaimana diamanatkan UU nomor 14 tahun 2011.
