MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar merupakan salah satu dari 12 RS yang disediakan Pemerintah untuk menampung pengungsi gempabumi dan tsunami Sulawesi Tengah.
Diantara banyaknya pengungsi, sekira ratusan merupakan anak kecil. Ada yang datang bersama orang tuanya dan ada yang hingga kini belum mendengar kabar orang tuanya.
Namun entah apa tujuannya, kesempatan ini akhirnya digunakan pihak tak bertanggungjawab untuk menebar kabar hoaks.
BACA: Pesan Berantai Adopsi Anak Korban Gempa Palu Beredar, Emak-emak Serbu SD Akar Panrita
Serupa dengan kabar di SD Akar Panrita Mamminasata, RSUD Daya yang juga menampung pengungsi anak-anak korban gempabumi Palu dijadikan sasaran oleh pihak tersebut.
“Adakah yang berniat mengadopsi anak-anak kecil korban gempa. Di RS Daya mereka menunggu dan siap dijadikan anggota keluarga,” tulis pesan berantai yang diperoleh sulselekspres.com melalui grup Whatsapp, Jumat (5/10/2018).
BACA: Relawan Kampus UMI Siap kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Palu
Padahal, saat dihubungi, Humas RSUD Daya, Wisnu menampik bahwa informasi tersebut tidaklah benar.
Pihaknya bahkan sampai saat ini, belum pernah membuat pengumuman perihal pengadopsian anak-anak korban gempabumi yang terpisah dengan orang tuanya.
“Jadi informasi soal adopsi anak itu tidak benar,” ujar Wisnu saat dihubungi Sulselekspres.com.
BACA: Selain Antar Bantuan Logistik, Pemkab Bone Ikutkan Tim Medis ke Palu
Selain itu, kata Wisnu pihak berwenang juga belum mengambil kesimpulan bahwa anak-anak yang terpisah dari orang tuanya telah berstatus yatim, seperti yang disebutkan oleh pesan berantai tersebut.
“Jadi anak itu belum juga bisa dipastikan dia yatim, karena ada yang sekarang ditemani sama orang tuanya, ada juga yang masih terpisah, maksudnya belum jelas apakah orang tuanya meninggal atau apa,” jelasnya.
Kata Wisnu, sebagian korban anak-anak yang dianggap terpisah hanya belum memperoleh kabar jelas tentang orang tanya di Sulawesi Tengah.
“Iya benar, karena belum ada kabar yang jelas dari sana,” terangnya.
Sementara itu, saat dicoba untuk konfirmasi, nomor yang menebar kabar tersebut tidak aktif hingga kini.