SULSELEKSPRES.COM – Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief ikut memberikan tanggapan terhadap pidato ‘Game Of Thrones’ Presiden Jokowi dipembukaan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) World Bank di Nusa Dua Bali, Jumat (12/10/2018).
Andi Arief seolah meragukan Presiden Jokowi pernah membaca novel atau menonton serial film tersebut. Menurut dia, mengutip sesuatu berarti orang tersebut mestinya sudah membaca atau menonton.
Baca: Pidato Game Of Thrones: Jokowi Diibaratkan Bran Stark, Ahok Seperti Jon Snow
“Kalau kamu mengutip berarti kamu menonton atau membaca novelnya. Kamu sibuk, Kapan dan dimana nonton atau baca Game of Thrones?,” tanya Andi Arief.
Kalau kamu mengutip berarti kamu menonton atau membaca novelnya. Kamu sibuk, Kapan dan dimana nonton atau baca Game of Thrones?
— andi arief (@AndiArief__) October 12, 2018
Ciutan Andi Arief ini kemudian memancing reaksi dari nitizen. Kritik yang disampaikan pentolan aktivis 98 ini dipandang tidak berkelas.
“Memangnya ngga ada bahan celaan lg yg bermutu dan intelektual, sehingga bahan yg kaya ini aja musti dishare…..memang oposisi ngga bermutu….yg dishare level anak TK,” tulis nitizen @kentabrahamenz2.
Baca: Pidato “Game Of Thrones” Presiden Jokowi Memukau, Buat Peserta IMF Standing Ovation
“Kata orang mah….”SIRIK itu tanda tak mampu ” Ahah…. Ternyata ada yg SIRIK euy…,” tulis nitizen lain.
Seperti diberitakan, dalam pidatonya Presiden Jokowi menganalogikan hubungan antar negara saat ini kian lama sudah seperti serial film Game of Thrones.
Jokowi menyampaikan, dalam beberapa dekade terakhir ini, negara ekonomi maju telah mendorong negara ekonomi berkembang seperti Indonesia untuk membuka diri dan ikut dalam perdagangan bebas dan keuangan terbuka. Globalisasi dan keterbukaan ekonomi internasional ini telah memberikan banyak sekali keuntungan baik bagi negara maju maupun negara berkembang.
Baca: Soal Kritik Andi Arief, Timses Jokowi: Prabowo Lempar Handuk Putih Saja
“Namun akhir-akhir ini, hubungan antar negara-negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti “Game of Thrones”. Balance of power dan aliansi antar negara-negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan,” kata Jokowi.
Lemahnya kerja sama dan koordinasi dianggap telah menyebabkan terjadinya banyak masalah seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang.
Baca: Begini Respon Gerindra Soal Kritik Keras Andi Arief Terhadap Prabowo
“Dalam serial”Game of Thrones”, sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali “the Iron Throne”, “Mother of Dragons” menggambarkan siklus kehidupan,”
“Perebutan kekuasaan antar para “Great Houses” itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah Berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan dan setelahnya House yang lain Berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain,” katanya.
https://twitter.com/MurtadhaOne/status/1050642068761001992?s=19