25 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomePolitikBagi TKN dan BPN di PPK Panakkukang, Bersaudara Lebih Utama Dari Segalanya

Bagi TKN dan BPN di PPK Panakkukang, Bersaudara Lebih Utama Dari Segalanya

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sudah suntuk malam, Sukiran (56) salah saksi dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, belum pulang. Waktu sebentar lagi masuk tengah malam, di mana bagi sebagian orang adalah jam rehat, Selasa (7/5/2019).

Hari saat kami bertemu di PPK Panakkukang Makassar, merupakan akhir proses penghitungan suara di tingkat kecamatan. Besok, rekapitulasi suara mulai digelar di lokasi yang berbeda. Jauh dari rumah Sukiran dan Tasir (48), saksi dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Menurut Pria yang punya aksen Jawa ini, selama proses penghitungan suara di PPK Panakkukang, jarang sekali ia temukan kendala, paling kata Sukiran, masalah terjadi saat penghitungan suara Pileg.

BACA: BPN Prabowo Minta Presiden Pecat Wiranto, TKN Jokowi : Itu Masih Dalam Koridor yang Tepat

“Semua berjalan lancar, aman, tidak ada masalah. Yang sering terjadi masalah itu DPD, DPR, kalau Presiden tidak ada masalah,” kata dia kepada Sulselekspres.com, Rabu (8/5/2019).

Kata Sukiran, jika terjadi sedikit kesalahan teknis atau penghitungan, maka dia bersama saksi lainnya mengurungkan debat kusir nan alot. Mereka hanya menuangkan masalah itu ke dalam berita acara.

“Nanti kalau ada temuan-temuan jadi langsung bisa ditindaki. Jadi tidak debat sampai adu kekuatan, bagus sih. Karena, di sini debat, tapi debat yang cari solusi,” ujar dia.

Di PPK Panakkukang, selain jadi saksi dan pengawal suara paslon 02, Sukiran bukannya menutup diri dengan saksi yang juga kawal suara paslon 01.

BACA: TKN Undang BPN Prabowo-Sandi Lihat Pusat Rekap Suara: Biar Rakyat Tahu

Hari-harinya selama jadi Saksi, juga momen bagi dia dan saksi dari TKN untuk menjahit tali saudara yang belakangan merenggang, karena tensi politik. Apa yang sedang ribut sana-sini gara-gara Pilpres, kata Sukiran tak berlaku di PPK Panakkukang, apalagi soal tuduhan netralitas para petugas KPPS; “kalau masalah mendukung salah satu paslon di sini tidak ada. Aman.”

BACA JUGA :  TKN Jokowi Tidak Permasalahkan Porsi Menteri di Kubu Prabowo

“Nggak ada di sini, TKN sama BPN jalan sama-sama di sini. Nggak ada masalah, sama-sama mengawas. Akur, saya dengan TKN ini biar makan sama, minum sama, kemana-mana sama. Ini tadi saya telfon, biar tanda tangannya sama,” lugas Sukiran sembari tunjukkan riwayat panggilan ke Tasir lewat di layar gawainya.

Tak cukup satu jam, Tasir akhirnya datang. Sukiran yang melihat dia langsung menyambut dengan salam dan rangkulannya sebagai sahabat.

“Sangat baik. Sangat baik,” ujar dia saat ditanya hubungannya dengan Sukiran sebagai saksi BPN di PPK Panakkukang.

“Mungkin di pulau Jawa saja yang mengklaim sudah menang. Tapi kalau kita disini, kalau mau lihat hasil sebenarnya berarti tunggu hasil KPU saja.”

Bagi Tasir, perhelatan macam Pilpres ini bakal usai. Setelah itu, bukan lagi soal dukungan dan perbedaan pilihan, tapi pertemanan. Termasuk sahabat barunya, Sukiran, yang ia sapa dengan nama; “Pakde.”

“Biarkan mi yang di sana, kita ini yang bawah-bawah sering ketemu, pasti ketemu lagi dengan Pakde kalau event sudah selesai. Kalau di sana kan belum tentu mereka bertemu lagi, makanya setelah ini akur saja,” kata dia.

Selama ia sebagai saksi, di PPK Panakkukang, apa yang ia dan Sukiran tak harapkan tidak terjadi. Malah sebaliknya, proses perhitungan yang transparan, tidak ada indikasi kecurangan, aman dan jujur.

“Aman selama ini lancar, tidak adaji kendala di makassar khususnya kecamatan Panakkukang,” ujarnya.

Bila tensi antar saksi TKN dan BPN di sejumlah PPK meninggi. Di PPK Panakkukang, kata Tasir itu tidak. Justru lewat momen ini, saudara dan sahabatnya bertambah.

“Kesannya dapat saudara banyak, tambah saudara tambah sahabat. Termasuk sahabat dari BPN, apalagi,” tukasnya.

BACA JUGA :  BPN Sebut Jokowi Menaikkan Gaji PNS Tiru Janji Prabowo

Sementara itu, Umar (53), ketua PPK Panakkukang yang sudah 2 pekan tak lagi menikmati istirahat laiaknya hari-hari biasa, mengaku senang dengan respons para saksi dari TKN dan BPN.

“Bagus semuanya, artinya tidak ada yang melakukan kriminal dan seterusnya, komplain juga tidak ada, buktinya tidak ada yang mengisi form D2. Setelah dijelaskan mereka menerima,” kata dia kepada sulselekspres.com.

Menurut dia, meski batas tenggat waktu yang diperkirakan sampai 6 hari dan akhirnya molor hingga 2 pekan setelah menggelar PSU, nyatanya tak menurunkan semangat para saksi, dan tentu para petugas KPPS lainnya.

Bagi dia, apa yang dilakukan saksi kedua paslon Capres dan Cawapres di PPK yang ia pimpin, patut dicontoh, agar perhelatan ini berjalan dengan sejuk dan tentram.

“Selama ini Alhamdulillah aman, mereka akur. Ini sangat bisa dicontoh dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Penulis: Agus Mawan
spot_img

Headline

Populer