24 C
Makassar
Tuesday, July 9, 2024
HomeHeadlineBandingkan dengan Ahok, Ruhut Sitompul Juluki Anies Baswedan Raja Ngeles

Bandingkan dengan Ahok, Ruhut Sitompul Juluki Anies Baswedan Raja Ngeles

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COMĀ – Politisi kondang Ruhut Sitompul secara khusus menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait sejumlah anggaran tak rasional dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020.

Sindiran mantan Jubir SBY ini disampaikan melalui uplotan video terbaru dichannel Youtube pribadinya. Ruhut menjuluki Anies sebagai raja ngeles.

“Anies, kau ini lama-lama aku jadi teringat orang bilang aku raja minyak, kau ini raja ngeles,” kata Ruhut seperti dilihat Sulselekspres, (4/11/2019).

Ruhut kemudian membandingkan Anies dengamn mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok terkait pengelolaan anggaran pemerintah. Dia menyebut kalau Anies selalu menyalahkan Ahok setiap mendapat kritik atas kinerjanya.

“Memang kalau Ahok kalau menegur rada tempramen tapi kau dengan lemah lembut, tapi kebangaten kau,” katanya.

“Salah input, salah sistem, yang paling ngeri salah Ahok lah. Sudah Gubernur masih dendam saja kau sama si Ahok,” tambahnya.

Ruhut kemudian mengingatkan kalau sistem e-budgeting yang dibuat Ahok dan salahkan Anies pernah mendapat penghargaan. “Kau berani salahkan e-budgeting. Era sebelumnya Bappenas memberikan penghargaan kepada DKI kaitan dengan e-budgeting,” tutur Ruhut.

Dalam video ini, Ruhut juga meminta pandangan warga terkait kinerja Anies Baswedan. Termasuk menemui legislator DPRD Jakarta dari PSI, William Aditya.

Seperti banyak diberitakan, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta melalui anggotanya, William Aditya Sarana, menyoroti sejumlah anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang janggal.

Anggaran yang menjadi sorotan PSI dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020, mulai dari anggaran Rp82,8 miliar untuk pengadaan lem aibon di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat hingga pengadaan pulpen sebesar Rp124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Selain itu, anggaran sebesar Rp121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan. Lalu, ada beberapa unit peladen senilai Rp66 miliar dianggarkan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.

AdapunĀ Anies Baswedan menganggap kalau masalah penganggaran sudah terjadi selama bertahun-tahun dan pangkalnya adalah di sistem. Dia merasa mendapat ‘warisan’ dari gubernur sebelumnya.

“Ini problem muncul tiap tahun. maka yang kita koreksi adalah sistem nya. Sistem masih manual pengecekan manual maka ada puluhan ribu item. Saya kerjakan satu-satu kemarin. Tapi saya tidak berpanggung,” ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/10/2019) dikutip dari Detikcom.

Anies menyebut saat ini sistem yang digunakan Pemprov DKI sudah digital tapi tidak smart alias pengecekan masih dilakukan secara manual. Akibatnya, tetap ada pegawai yang teledor setiap tahunnya.

(*)

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COMĀ – Politisi kondang Ruhut Sitompul secara khusus menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait sejumlah anggaran tak rasional dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020.

Sindiran mantan Jubir SBY ini disampaikan melalui uplotan video terbaru dichannel Youtube pribadinya. Ruhut menjuluki Anies sebagai raja ngeles.

“Anies, kau ini lama-lama aku jadi teringat orang bilang aku raja minyak, kau ini raja ngeles,” kata Ruhut seperti dilihat Sulselekspres, (4/11/2019).

Ruhut kemudian membandingkan Anies dengamn mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok terkait pengelolaan anggaran pemerintah. Dia menyebut kalau Anies selalu menyalahkan Ahok setiap mendapat kritik atas kinerjanya.

“Memang kalau Ahok kalau menegur rada tempramen tapi kau dengan lemah lembut, tapi kebangaten kau,” katanya.

“Salah input, salah sistem, yang paling ngeri salah Ahok lah. Sudah Gubernur masih dendam saja kau sama si Ahok,” tambahnya.

Ruhut kemudian mengingatkan kalau sistem e-budgeting yang dibuat Ahok dan salahkan Anies pernah mendapat penghargaan. “Kau berani salahkan e-budgeting. Era sebelumnya Bappenas memberikan penghargaan kepada DKI kaitan dengan e-budgeting,” tutur Ruhut.

Dalam video ini, Ruhut juga meminta pandangan warga terkait kinerja Anies Baswedan. Termasuk menemui legislator DPRD Jakarta dari PSI, William Aditya.

Seperti banyak diberitakan, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta melalui anggotanya, William Aditya Sarana, menyoroti sejumlah anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang janggal.

Anggaran yang menjadi sorotan PSI dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020, mulai dari anggaran Rp82,8 miliar untuk pengadaan lem aibon di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat hingga pengadaan pulpen sebesar Rp124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Selain itu, anggaran sebesar Rp121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan. Lalu, ada beberapa unit peladen senilai Rp66 miliar dianggarkan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.

AdapunĀ Anies Baswedan menganggap kalau masalah penganggaran sudah terjadi selama bertahun-tahun dan pangkalnya adalah di sistem. Dia merasa mendapat ‘warisan’ dari gubernur sebelumnya.

“Ini problem muncul tiap tahun. maka yang kita koreksi adalah sistem nya. Sistem masih manual pengecekan manual maka ada puluhan ribu item. Saya kerjakan satu-satu kemarin. Tapi saya tidak berpanggung,” ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/10/2019) dikutip dari Detikcom.

Anies menyebut saat ini sistem yang digunakan Pemprov DKI sudah digital tapi tidak smart alias pengecekan masih dilakukan secara manual. Akibatnya, tetap ada pegawai yang teledor setiap tahunnya.

(*)

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img