BONE, SULSELEKSPRES.COM – Guna menjaga netralitas menjelang Pemilu 2019, mengingat maraknya money politik ditingkat bawah. Pihak Bawaslu Kabupaten Bone kembali menggalakkan patroli pengawasan.
Komisioner Bawaslu Bone, Muh Alwi menklaim, patroli pengawasan pemilu sukses menekan praktek politik uang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018 lalu.
“Seperti yang sudah kami lakukan pada pilkada serentak 2018, kami akan kembali melakukan patroli pengawasan pada hari tenang Pemilu,” kata Alwi, Minggu (10/3/2019).
Baca juga:Â
Bawaslu Bone Dalami Pemeriksaan Oknum Camat dan Kepala Desa Dukung Jokowi
Alwi pun menegaskan patroli pengawasan ini dinilai cukup efektif untuk mencegah beredarnya uang di masa tenang pemilu.
“Kegiatan patroli menjadi salah satu kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu. Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, ada politik uang prabayar dan pascabayar,” tegasnya.
Alwi menjelaskan politik uang prabayar dilakukan sebelum pemilih menuju TPS, sedangkan politik uang pascabayar yakni politik uang yang dilakukan setelah pencoblosan di mana pemilih biasanya membawa alat untuk merekam pencoblosan sebagai bukti yang akan ditukar dengan uang.
Baca: Batal Manggung di KPU Bone, Zul ‘Zivilia’Ditangkap Bersama 9,54 Kg Sabu
“Nantinya tersebut akan dicegah dengan menurunkan jajaran pengawas ke lapangan pada saat sebelum pencoblosan dan setelah pencoblosan, jajaran kami harus memastikan tidak ada satupun pemilih yang masuk dibilik suara membawa alat perekam merekam hasil pencoblosannya, karena itu terjadi akan menjadi bukti terjadinya pembayaran setelah pencoblosan,” jelasnya.
