Home Headline Begini Tanggapan Fahri Hamzah Pasca Bergabungnya Yusril di Kubu Jokowi-Ma’ruf

Begini Tanggapan Fahri Hamzah Pasca Bergabungnya Yusril di Kubu Jokowi-Ma’ruf

0
Begini Tanggapan Fahri Hamzah Pasca Bergabungnya Yusril di Kubu Jokowi-Ma’ruf
Kolase sulselekspres: Fahri Hamzah dan Yusril Ihza Mahendra

SULSELEKSPRES.COM – Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR-RI sangsi terhadap Presiden Jokowi yang banyak merangkul tokoh islam.

Mulai dari dijadikannya KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapres, hingga menjadikan Yusril Ihza Mahendra sebagai penasehat hukum. Fahri seolah meragukan, menganggap kalau hal itu dilakukan Jokowi sebagai ikhtiar untuk tidak lagi nampak anti Islam atau mengidap Islam phobia.

BACA: Sindir Jokowi, Rocky Gerung: Lebih Mudah Dandanin Genderuwo

“Masih di antara kejadian yang ada; sejak pemilihan ketum MUI sebagai cawapres, sampai pemilihan Lawyer, yg politisi Islam sebagai PENASEHAT hukum adalah ikhtiar petahana untuk tidak lagi nampak #AntiIslam atau mengidap #Islamophobia. Apapun itu perlu dihargai tepi apakah serius?,” kata Fahri Hamzah dilansir Sulsel ekspres melalui akun Twitternya (9/11/2018).

Ma’ruf Amin sebagai Ketua MUI dan Yusril sebagai ketua PBB dianggap hanya sebatas simbolik.

BACA: Dinilai Rasialis, Gerindra: Prabowo Bukan Orang China

“Selain adalah hak setiap orang untuk memilih, ketum MUI dan ketum PBB juga punya peran simbolik. Peran simbolik ini di satu sisi seperti penting bagi petahana tapi peran simbolik itu harus dibuktikan apakah secara substantif pemerintah memang berubah. #AntiIslam,” katanya.

Fahri dalam ciutannya juga mengkritik penanganan pemerintah atas kasus pembakaran bendera dan penangan Habib Rizieq di Saudi.

BACA: Yusril Gabung Jokowi, Fahri Hamzah: Kita Lihat, Dipakai atau Dipajang

Kader PKS ini menyebut kalau sikap Prof Yusril selama ini bertentangan dengan pemerintah. Itulah yang dia sebut sebagai sebab Yusril menjadi lawyer HTI. Dia menganggap kalau Prof Yusril tentu punya koreksi terhadap sikap pemerintah.

Dia menambahkan, perkara di MK nantinya akan terlihat bagaimana keterlibatan Yusril. Apakah memang dipakai sebagai advokat yang sering menang dipengadilan umum, atau hanya dipajang.

“Kemampuan Prof YIM selama ini yang tidak saja sering menang di pengadilan umum bahkan di peradilan Konstitusi, di MK akan diuji apakah beliau “direkrut” untuk penetingan simbolik petahana atau kepentingan yg nyata? Kita lihat adanya apakah beliau “dipakai” atau “dipajang”?,” kata Fahri. (*)

(*)